KEBERADAAN WARUGA DI BENTENG MORAYA (KAJIAN HISTORIS DAN ESTETIS)

Authors

  • Vinsensius Exel Moningka Fakultas bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado
  • Ferndinand Pangkey Universitas Negeri Manado
  • Johanis Saul Universitas Negeri Manado

DOI:

https://doi.org/10.53682/kompetensi.v3i03.6117

Keywords:

Waruga, Minahasa, Motif Ornamen, Makna Simbolis

Abstract

Penelitian ini disusun untuk memberikan deskripsi terhadap asal-usul dan sejarah Waruga di Benteng Moraya sebagai peninggalan sejarah dalam kehidupan dan tradisi masyarakat Tondano, Kabupaten Minahasa. Selain itu penelitian ini disusun untuk memberikan deskripsi terhadap bentuk dan makna motif Waruga yang ada di Benteng Moraya. Penelitian disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif di mana pengumpulan datanya dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September tahun 2020 di Benteng Moraya, Tondano, Kabupaten Minahasa. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan analisis semiotika Charles S. Pierce (1902). Tahapan analasis meliputi tahap deskripsi, tahap reduksi, dan tahap seleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Waruga adalah salah satu peninggalan budaya dan seni zaman megalitik suku Minahasa yang sarat akan berbagai nilai. Waruga dapat ditemui di berbagai daerah di Minahasa. Nilai estetik Waruga tercermin dari ornamen-ornamen yang ada pada sisi wadah dan penutup. Ornamen-ornamen tersebut merupakan cerminan budaya dan sistem kepercayaan leluhur suku Minahasa.

References

Anjani, K. T., & Setiyonugroho, P. (2023). Waruga as a Unique Cemetery for the Minahasa Tribe. Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, 12(1), 83-92.

Arisanti, N., & Sunarya, N. (2020). Proses Pembentukan Budaya Dan Dinamika Fungsi Sarkofagus Pada Daerah Aliran Sungai Petanu [Cultural Formation Process And The Function Dynamics Of Sarcophagus In The Petanu River Catchment]. Naditira Widya, 14(2), 137-154.

Astuti, S. W., Hapsari, I. C., Dona, R. W. W. R., & Safitri, R. (2022). Kesenian Gambang Semarang dalam Perspektif Sosial Budaya Masyarakat Kota Semarang di Era Modern. Indonesian Journal of Social and Education, 1(1), 33-42.

Bahrudin, A., Amartya, A. G., & Al-amien, A. F. (2021). Studi kasus form follows function dalam karya seni kriya. Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni, 23(1), 254-265.

Balai Arkeologi Manado. (2006). Jejak-Jejak Arkeologi: Di Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah dan Daerah Lainnya. Manado

Daliman, A. (2015). Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Ediyono, S., & Widodo, S. T. (2019). Memahami makna seni dalam pencak silat. Panggung, 29(3).

Fahriani, I. (2018). Jejak Budaya Megalitik Minahasa Selatan Tinjauan atas jenis dan sebaran artefaktual. Tumotowa, 1(1), 1-12.

Fahriani, I. (2019). Permukiman Masa Prasejarah di Sulawesi Utara. Tumotowa, 2(2), 60-71.

Fernando, V., Mulawarman, W. G., & Rokhmansyah, A. (2018). Pandangan dunia pengarang dalam novel mellow yellow drama karya audrey yu jia hui: kajian strukturalisme genetik. Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya, 2(1), 71-80.

Hakim, L. M. (2018). Batik Sebagai Warisan Budaya Bangsa dan Nation Brand Indonesia. Nation State: Journal of International Studies (NSJIS), 1(1), 60-89.

Handini, R. (2019). Kubur Batu sebagai Identitas Diri Masyarakat Sumba: bukti keberlanjutan budaya megalitik di Anakalang, Sumba Tengah. AMERTA, 37(1), 18-26.

Handoko, W. (2019). Pengembangan Hasil Penelitian Arkeologi Di Balai Arkeologi Sulawesi Utara (Penelitian, Pelestarian dan Pendayagunaan untuk pembangunan berkelanjutan). Tumotowa, 2(1), 1-12.

Jebarus, A. (2015). Pa’ang Bele: Locus Kehidupan Kekal Masyarakat Manggarai. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio, 7(2), 244-253.

Kolibu, R. M. P. (2011). Ornamen Waruga Pada Rumah Minahasa Sebagai Pencitraan Budaya. Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni, 7(2).

Krisnadi, A. R. (2018, September). Gastronomi Makanan Betawi Sebagai Salah Satu Identitas Budaya Daerah. In National Conference of Creative Industry.

Maahury, M. D., Rogi, O. O., & Gosal, P. H. (2016). Identifikasi Aset Pusaka Budaya Di Tondano Kabupaten Minahasa Sebagai Upaya Menuju Kota Pusaka. SPASIAL, 3(1), 36-45.

Manawan, M. J., Nainggolan, B. D., & Hutagalung, S. (2022). Kurikulum Pendidikan Agama Kristen Berbasis Multikulturalisme yang Reseptif dengan Kepercayaan Roh Nenek Moyang di Minahasa. Regula Fidei: Jurnal Pendidikan Agama Kristen, 7(2), 208-221.

Manus, J. (2012). Makna Motif Ornamen Pada Waruga di Minahasa. Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni, 7(3).

Marzuki, I. W. (2019). TONDANO MASA KOLONIAL: Kota Kolonial Berwajah Tradisional. Tumotowa, 2(1), 13-22.

Moningka, O., & Suprayitno, H. (2019). Identifikasi Awal Tujuan Wisata di Provinsi Sulawesi Utara bagi Kajian Manajemen Pariwisata. Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas, 3.

Moray, M. M., Sukmadewi, I. A. K. S., & KT, A. N. A. M. (2022). Analogi Arsitektur Benteng Moraya dalam Penciptaan Busana Bergaya Exotic Dramatic. BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design, 2(1), 56-65.

Pangkey, F. (2004). Relief pada Waruga di Minahasa Dalam Perspektif Etnografis Dan Estetis, Thesis Program Pascasarjana Universitas Gadja Mada.

Peirce, C. S., & Buchler, J. (1902). Logic as semiotic: The theory of signs. Philosophical writings of Peirce, 100.

Pinontoan, D. H. (2015). Menuju Teologi Identitas: Kajian atas Rekonstruksi dan Representasi Moral Kristen Barat terhadap Makna Mu’kur di Minahasa. Indonesian Journal of Theology, 3(1), 1-34.

Pratasik, H. F., Pakasi, R., & Rantung, R. (2021). Pengaruh Metode Pembelajaran Ekspresi Bebas Terhadap Hasil Belajar Membuat Ragam Hias Waruga. KOMPETENSI, 1(02), 261-270.

Prayoga, D. (2021). Pesebaran Megalitik Di Dataran Tinggi Meranggin, Kabupaten Meranggin, Jambi (Doctoral dissertation, Universitas Jambi).

Rahman, M. A., & Jamaludin, J. (2022). Penerapan Motif Batik Jawa Barat Berbasis Teknologi sebagai Elemen Estetis pada Perancangan Interior Lobby Grand Pasundan Convention Hotel. REKAJIVA Jurnal Desain Interior, 1(2), 68-80.

Rahmawati, D. N. U. (2021). Pembelajaran Seni di MI/SD Berbasis Multikultural. Tarbiyah Al-Awlad: Jurnal Kependidikan Islam Tingkat Dasar, 11(2), 108-117.

Ramdhan, M. (2021). Metode penelitian. Cipta Media Nusantara.

Rogi, O. H. A. (2009). Identifikasi Aspek Simbol dan Norma Kultural Pada Arsitektur Rumah Tradisional di Minahasa. Ekoton, 9(1).

Salangka, D., Waani, J. O., & Makarau, V. H. (2022). Redesain Kawasan Wisata Benteng Moraya Di Tondano: Arsitektur Historis. Jurnal Arsitektur DASENG, 11(1), 249-258.

Sarosa, S. (2021). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Pt Kanisius.

Short, T. L. (2007). Peirce's theory of signs. Cambridge University Press.

Simanullang, R. (2020). Ritus Tondi Dan Kematian Menurut Batak Toba Serta Upaya Pembatinan Iman Kristen (Suatu Pendekatan Teologi Pastoral). Voice of HAMI: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, 3(1), 51-66.

Sriwigati, W., & Azis, N. (2019). Jejak Kubur Di Minahasa, Bolaang Mongondow, Dan Kepulauan Sangihe; Tinjauan Persebaran Budaya Megalitik Di Sulawesi Utara. Tumotowa, 2(2), 82-91.

Subiyakto, B., & Akmal, H. (2016). Menelusuri Jejak-Jejak Masa Lalu Indonesia. Universitas Lambung Mangkurat

Sukendar, H. (1998). Album tradisi megalitik di Indonesia. Direktorat Jenderal Kebudayaan.

Sumampouw, N. S. (2018). Menjadi Manado: torang samua basudara, sabla aer, dan pembentukan identitas sosial. UGM PRESS.

Sumaraw, C. A., Tondobala, L., & Lahamendu, V. (2016). Analisis Kesesuaian Lahan Untuk Pengembangan Ekowisata di Sekitar Danau Tondano. Spasial, 3(1), 95-105.

Sumarto, S. (2018). Budaya, pemahaman dan penerapannya:“Aspek sistem religi, bahasa, pengetahuan, sosial, keseninan dan teknologi”. Jurnal Literasiologi, 1(2), 16-16.

Supit, B. (1986). Minahasa, dari amanat Watu Pinawetengan sampai gelora Minawanua. Penerbit Sinar Harapan.

Tamengge, A., Mingkid, E., & Tangkudung, J. P. M. (2019). Pola Komunikasi Antarbudaya Antara Suku Bajo dan Suku Minahasa di Desa Arakan. ACTA DIURNA KOMUNIKASI, 8(2).

Triatmo, G. J., Sondakh, J. A., & Tarore, R. D. C. (2021). Pusat Wisata Air Di Tondano, Waterfront Architecture (Doctoral dissertation, Sam Ratulangi University).

Triyanto, T. (2018). Pendekatan Kebudayaan Dalam Penelitian Pendidikan Seni. Imajinasi: Jurnal Seni, 12(1), 65-76.

Tulus, A. (2022). Kajian Semiotik Ornamen-Ornamen Pada Waruga-Waruga Di Kakaskasen Kota Tomohon. KOMPETENSI, 2(06), 1404-1418.

Watuseke, R. B., Warouw, F., & Rompas, L. M. (2022). Morphological Analysis of The City in Tondano Analisis Morfologi Kota di Tondano. SPASIAL, 9(1), 62-76.

Wenas, J. (2007). Sejarah dan kebudayaan Minahasa. Institut Seni Budaya Sulawesi Utara.

Wirakesuma, I. N., & Mudana, I. W. (2022). Regenerasi Seni Rupa Digital Masa Kini. Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK), 4(6), 13176-13185.

Wolajan, F. (15 September 2015). Waruga dan Kay Besar jadi Bukti Pemukiman inawanua Abada XI dan XII (Laman Web). Diakses dari https://manado.tribunnews.com/2015/09/15/waruga-dan-kayu-besar-jadi-bukti-pemukiman-minawanua-abad-xi-dan-xii (13 November 2020).

Wulandari, A. (2022). Batik Nusantara: Makna filosofis, cara pembuatan, dan industri batik. Penerbit Andi.

Wuntu, G. (2002). Perang Tondano, 1661-1809. Galangpress Group.

Zeman, J. (1977). Peirce’s theory of signs. A perfusion of signs, 22-39.

Downloads

Published

2023-04-03

How to Cite

Moningka, V. E., Pangkey, F. ., & Saul, J. . (2023). KEBERADAAN WARUGA DI BENTENG MORAYA (KAJIAN HISTORIS DAN ESTETIS). KOMPETENSI, 3(03), 2143-2158. https://doi.org/10.53682/kompetensi.v3i03.6117