Analisis Parkir Liar dan Pengerakan Lalu Lintas (Studi Kasus di Jalan Raya Kelurahan Tataraan 2 Kecamatan Tondano Selatan Kabupaten Minahasa)

Abstract

This study aims to describe the Analysis of Illegal Parking and Traffic Driving in Tataaran 2 Ward , South Tondano District, Minahasa Regency. The research method used is a qualitative approach. Sources of data used are primary data and secondary data. By using data collection techniques namely observation, interviews and documentation, data analysis techniques used are data reduction, data presentation and conclusion. The research location is in Tataraan 2, South Tondano District, Minahasa Regency. The results showed that: The technical implementation of parking on Jalan Raya Kelurahan Tataaran 2 with parking policy regulations. Awareness from the people of the Tataaran 2 sub-district is still lacking, because traffic signs have been installed, and also to be able to anticipate congestion due to illegal parking, stops have been provided for public transport and even dark taxis, so they don't drop off and pick up passengers when there are lots of them. vehicles, but in fact there are still some drivers who do not comply with these rules. Seeing the factors that cause traffic jams, the transportation agency always provides outreach regarding the importance of parking.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Analisis Parkir Liar dan Pelanggaran Lalu Lintas di Kelurahan Tataaran 2, Kecamatan Tondano Selatan, Kabupaten Minahasa. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi, teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Lokasi penelitian di Tataraan 2 Kecamatan Tondano Selatan Kabupaten Minahasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pelaksanaan teknis perparkiran di Jalan Raya Kelurahan Tataraan 2 dengan peraturan kebijakan perparkiran. Kesadaran dari masyarakat Kelurahan Tataaran 2 masih kurang, karena rambu-rambu lalu lintas sudah dipasang, dan juga untuk dapat mengantisipasi kemacetan akibat parkir liar sudah disediakan halte-halte untuk angkutan umum bahkan taksi gelap, agar tidak menurunkan dan menaikkan penumpang pada saat kendaraan banyak, namun pada kenyataannya masih ada beberapa pengendara yang tidak mematuhi peraturan tersebut. Melihat faktor penyebab kemacetan tersebut, dinas perhubungan selalu memberikan sosialisasi mengenai pentingnya parkir.