Pengembangan Video Dokumenter Promosi Budaya Desa Jiko Mengguankan Smartphone dan Anamorphic Lense dengan Teknik Pengambilan Wide Angle

Authors

  • Eksel Taguriri Jurusan Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Manado
  • Trudi Komansilan Jurusan Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Manado
  • Alfrina Mewengkang Jurusan Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Manado

DOI:

https://doi.org/10.53682/edutik.v4i1.11170

Keywords:

Film Dokumenter, Kebudayaan Desa, Smarphone, Anamopich Lense, Wide Angle

Abstract

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan video dokumenter sebagai media promosi budaya Desa Jiko, menggunakan teknologi smartphone dan anamorphic lens dengan teknik pengambilan gambar wide angle. Desa Jiko memiliki kekayaan budaya yang unik, salah satunya adalah bahasa daerah yang kental, yang menjadi ciri khas serta identitas lokal masyarakatnya. Video dokumenter ini diharapkan dapat mendukung upaya pelestarian budaya sekaligus mempromosikan keunikan Desa Jiko kepada khalayak luas. Kemajuan teknologi, terutama pada smartphone, memungkinkan penggunaan fitur-fitur canggih dalam produksi video, seperti penggunaan anamorphic lens, yang menghasilkan efek sinematografi dengan rasio aspek layar lebar untuk memberikan pengalaman visual yang lebih menarik. Selain itu, teknik wide angle dimanfaatkan untuk menangkap sudut pandang yang luas sehingga dapat menampilkan keindahan alam, seni, dan budaya Desa Jiko secara maksimal. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa video dokumenter berbasis smartphone dengan kombinasi anamorphic lens dan teknik wide angle mampu memberikan kualitas visual yang optimal sekaligus menjadi alat promosi budaya yang efektif. Video ini diharapkan tidak hanya menjadi media edukasi, tetapi juga inspirasi untuk pengembangan konten kreatif berbasis budaya lokal.

ABSTRACT

This study aims to develop a documentary video as a promotional media for the culture of Jiko Village, using smartphone technology and anamorphic lenses with wide angle shooting techniques. Jiko Village has a unique cultural wealth, one of which is a strong regional language, which is a characteristic and local identity of its people. This documentary video is expected to support efforts to preserve culture while promoting the uniqueness of Jiko Village to a wider audience. Technological advances, especially on smartphones, allow the use of sophisticated features in video production, such as the use of anamorphic lenses, which produce cinematography effects with a wide screen aspect ratio to provide a more interesting visual experience. In addition, the wide angle technique is used to capture a wide angle of view so that it can display the natural beauty, art, and culture of Jiko Village to the maximum. The results of this study indicate that smartphone-based documentary videos with a combination of anamorphic lenses and wide angle techniques are able to provide optimal visual quality while being an effective cultural promotion tool. This video is expected to not only be an educational medium, but also an inspiration for the development of creative content based on local culture.

References

Fathoni, A. (2006). Metodelogi penelitian. Jakarta: rineka cipta.

Fitri, I. (2021). Pengembangan Media Pembelajaran Audiovisual Berbasis Video Dokumenter Dengan Penerapan Sistem Hidroponik Pada Materi Tumbuh Kembang Di SMA/MA Kota Pekanbaru (Disertasi Doktor Universitas Islam Riau).

Latief, R. (2021). Jurnalistik sinematografi. Prenada Media.

Lontoh, E. J., Kainde, Q. C., & Komansilan, T. (2022). Augmented Reality pada Objek Sejarah Berbasis Android Menggunakan Teknik Markerless. Edutik: Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi, 2(1), 113-121.

Nasution, A. (2018). Perancangan Aplikasi Push Notification Berbasis Android. JURTEKSI (Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi), 4(2), 149-154.

Nazir, M. (1998). Metode Penelitian Deskriptif. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nugraha, A. (2018). KEEFEKTIFAN METODE EXPERIENTIAL MELALUI MEDIA FILM DOKUMENTER DALAM PEMBELAJARAN MENULIS NARASI SISWA KELAS X SMK KESEHATAN TUNAS MADANI KOTA SUKABUMI TAHUN AJARAN 2017/2018 (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Sukabumi).

Penkab Boltim. (2019). Laporan Geografis dan Demografis Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.

Putra, I. D. A. D. (2018). Menelusuri Jejak Rupa Wayang Klasik Bali. Jurnal Rupa, 3(2), 130-149.

Ratmanto, A. (2018). Beyond the historiography: Film dokumenter sejarah sebagai alternatif historiografi di Indonesia. SASDAYA: Gadjah Mada Journal of Humanities, 2(2), 405-414.

Riyadi, T. (2014). Sinematografi dengan kamera DSLR. Humaniora, 5(2), 919-929.

Rumbewas, V. P., Hidaya, N., & Pabalik, D. (2017). Pengaruh Modernisasi Terhadap Dinamika Kebudayaan Masyarakat Suku Maya Kabupaten Raja Ampat (Studi Pada Bahasa Abel Suku Maya Di Kampung Kali Toko Distrik Teluk Maya Libit). Jurnal GRADUAL: Governance Administration and Public Service, 6(1), 114-122.

Setiawan, I. N. A. F. (2018). Sinema Paradoks: Pengantar dan Konteks Kontemporer. STMIK STIKOM Indonesia.

Wardani, W. G. W., Wulandari, W., & Syahid, S. (2019). Strategi Visual Punden Berundak Situs Gunung Padang dalam Genre Fotografi Landscape sebagai Pesan Budaya. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 21(2), 185-193.

Downloads

Published

2024-02-01

How to Cite

Taguriri, E., Komansilan, T., & Mewengkang, A. (2024). Pengembangan Video Dokumenter Promosi Budaya Desa Jiko Mengguankan Smartphone dan Anamorphic Lense dengan Teknik Pengambilan Wide Angle. Edutik : Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi, 4(1), 91-102. https://doi.org/10.53682/edutik.v4i1.11170