Analisis Implementasi Kurikulum Merdeka pada Program Keahlian Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi SMK di Bandar Lampung

Authors

  • Putut Aji Nalendro Pendidikan Teknologi Informasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung
  • Suryana Tio Fanta Purba Pendidikan Teknologi Informasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung
  • Widya Setiani Pendidikan Teknologi Informasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung
  • Irvan Shaputra Pendidikan Teknologi Informasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung
  • Riko Shaputra Pendidikan Teknologi Informasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung
  • Nestyo Rizky Prasetyo Pendidikan Teknologi Informasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung
  • Muhammad Adib Alkhasna Pendidikan Teknologi Informasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung

DOI:

https://doi.org/10.53682/edutik.v5i2.11614

Keywords:

Kurikulum Merdeka, SMK, TJKT

Abstract

ABSTRAK

 Perkembangan teknologi yang pesat menuntut dunia pendidikan, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), untuk terus beradaptasi dalam mempersiapkan lulusan yang kompeten dan siap kerja. Pemerintah Indonesia merespons kebutuhan ini dengan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, yang menggantikan kurikulum sebelumnya dan memberikan pendekatan pembelajaran yang lebih fleksibel dan berbasis proyek. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi Kurikulum Merdeka pada Program Keahlian Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT) di SMK BLK Bandar Lampung, dengan fokus pada aspek perencanaan, pelaksanaan, dan dampaknya terhadap proses pembelajaran. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara semi-terstruktur dan observasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kurikulum Merdeka di SMK BLK Bandar Lampung telah diterapkan melalui pembelajaran berbasis fase (Fase E dan F), dengan penekanan pada capaian pembelajaran yang mencakup keterampilan teknis dan non-teknis sesuai kebutuhan industri. Kurikulum ini juga mengintegrasikan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dalam proses pembelajaran. Namun, terdapat sejumlah tantangan dalam implementasinya, seperti kesiapan tenaga pendidik, keterbatasan infrastruktur, serta beban administratif yang tinggi. Kesimpulannya, meskipun Kurikulum Merdeka memberikan peluang besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi, diperlukan dukungan berkelanjutan untuk mengatasi tantangan yang ada guna mencapai tujuan pendidikan yang optimal dan relevan dengan perkembangan teknologi serta tuntutan dunia kerja.

ABSTRACT

 The rapid advancement of technology demands the education sector, particularly Vocational High Schools (SMK), to continuously adapt in preparing competent and job-ready graduates. The Indonesian government has responded to this need by implementing the Merdeka Curriculum, which replaces the previous curriculum with a more flexible, project-based learning approach. This study aims to analyze the implementation of the Merdeka Curriculum in the Computer and Telecommunications Network Engineering (TJKT) program at SMK BLK Bandar Lampung, focusing on planning, execution, and its impact on the learning process. A descriptive qualitative method was employed, with data collected through semi-structured interviews and field observations. The findings indicate that the Merdeka Curriculum has been implemented through a phased learning model (Phase E and Phase F), emphasizing learning outcomes that include both technical and non-technical skills aligned with industry needs. The curriculum also integrates the values of the Pancasila Student Profile within the learning process. However, several challenges were identified during implementation, such as teacher readiness, limited infrastructure, and high administrative workload. In conclusion, while the Merdeka Curriculum offers significant potential for improving the quality of vocational education, ongoing support is necessary to overcome existing obstacles in order to achieve optimal educational outcomes that are in line with technological developments and the demands of the workforce.

References

Direktorat SMK. (2022). Capaian Pembelajaran Program Keahlian Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT). Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi.

Dwi, A. (2023). Penerapan Kurikulum Merdeka Sebagai Upaya Dalam Mengatasi Krisis Pembelajaran (Learning Loss) Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas X Di Sma Negeri 12 Bandar Lampung (Doctoral dissertation, UIN RADEN INTAN LAMPUNG).

Fullan, M. (2007). The New Meaning of Educational Change. New York: Teachers College Press.

Kemendikbudristek. (2022). Panduan Implementasi Kurikulum Merdeka. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Kemendikbudristek. (2022). Panduan Pembelajaran dan Asesmen. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Kepmendikbudristek. (2021). Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 165/M/2021 tentang Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan. hlm. 30.

Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Qualitative Data Analysis: An Expanded Sourcebook (2nd ed.). Thousand Oaks, CA: Sage Publications.

Mukhtar, P. D., & Pd, M. (2013). Metode praktis penelitian deskriptif kualitatif. Jakarta: GP Press Group, 137.

Nurani, D., Anggraini, L., Misiyanto, K. R. M., & Mulia, K. R. (2022). Serba-Serbi Kurikulum Merdeka Kekhasan Sekolah Dasar. Jakarta: Tim Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (Puskurjar), BSKAP.

Prihantoro, C. R. (2020). Vocational high school readiness for applying curriculum outcome based education (obe) in industrial 4.0 era. International Journal of Curriculum and Instruction, 12(1), 251-267.

Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78.

Ropiyah, R., Suriswo, S., & Mulyono, T. (2024). Analisis Kesiapan Guru dalam Implementasi Kurikulum Merdeka di SMK Negeri 2 Slawi. Journal of Education Research, 5(1), 408-416.

Rosina, H., Virgantina, V., Ayyash, Y., Dwiyanti, V., & Boonsong, S. (2021). Vocational education curriculum: Between vocational education and industrial needs. ASEAN Journal of Science and Engineering Education, 1(2), 105-110.

Wahyudi. (2018). Implementasi Strategi Pembelajaran Kontekstual dalam Pendidikan Karakter di SMK 1 Kota Batu. Jurnal al-Ishlah, 10(2), 123–135.

Wardina, U. V., Jalinus, N., & Asnur, L. (2019). Kurikulum pendidikan vokasi pada era revolusi industri 4.0. Jurnal pendidikan, 20(1), 82-90.

Downloads

Published

2025-04-01

How to Cite

Nalendro, P. A., Purba, . S. T. F., Setiani, W., Shaputra, I., Shaputra, R., Prasetyo, N. R., & Alkhasna, M. A. (2025). Analisis Implementasi Kurikulum Merdeka pada Program Keahlian Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi SMK di Bandar Lampung. Edutik : Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi, 5(2), 160-169. https://doi.org/10.53682/edutik.v5i2.11614