BEST PRACTICE FOTOGRAFI PORTRAIT MENGGUNAKAN SMARTPHONE PADA KONDISI PENCAHAYAAN SOFT LIGHT
Abstract
Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting untuk menghasilkan suatu karya foto yang baik. Menghasilkan foto dengan karakter pencahayaan soft light dengan memanfaatkan available light atau pencahayaan alami, terkadang menyulitkan fotografer. Hal tersebut dikarenakan fotografer tidak dapat mengatur jumlah intensitas cahaya saat akan melakukan pemotretan. Diperlukan pemahaman teknik fotografi untuk dapat menghasilkan foto yang baik pada kondisi ini. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan best practice fotografi portrait dengan menggunakan smartphone. Penelitian ini menggunakan mix methods yaitu perpaduan antara penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Pada proses pengambilan gambar peneliti menggunakan Photography Framework yang terdiri dari 4 tahapan yaitu planning, preparation, action on site dan evaluation.
Pada pengumpulan data, peneliti menggunakan angket yang disebarkan melalui google form sebanyak 2 kali dengan responden 150 dan 35 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa best practice fotografi portrait pada kondisi pencahayaan soft light yaitu tipe food photography dengan ISO 100 dan shutter speed 1/4000, tipe fashion photography ISO 100 dan shutter speed 1/6000, tipe beauty photography ISO 165 dan shutter speed 1/609, tipe candid photography ISO 100 dan shutter speed 1/4000, tipe landscape photography dengan ISO 400 dan shutter speed 1/10000, tipe product photography ISO 100 dan shutter speed 1/4000, tipe architectural photography ISO 200 dan shutter speed 1/6000, tipe street photography ISO 400 dan shutter speed 1/7000.