BEST PRACTICE FOTOGRAFI SAND AND SEA MENGGUNAKAN KAMERA MIRRORLESS DENGAN PENCAHAYAAN HARD LIGHT
Abstract
Salah satu faktor penting untuk menghasilkan suatu karya foto yang baik yaitu pencahayaan.
Menghasilkan foto dengan karakter pencahayaan hard light dengan memanfaatkan available light
atau pencahayaan alami terkadang menyulitkan fotografer. Hal tersebut dikarenakan jumlah
intensitas cahaya saat akan melakukan pemotretan tidak dapat diatur oleh fotografer. Diperlukan
pemahaman teknik fotografi untuk dapat menghasilkan foto yang baik pada kondisi ini. Penelitian
ini bertujuan untuk menghasilkan best practice fotografi sand and sea dengan menggunakan
kamera mirrorless. Penelitian ini menggunakan mix methods yaitu perpaduan antara penelitian
kualitatif dan penelitian kuantitatif. Pada proses pengambilan gambar peneliti menggunakan
Photography Framework yang terdiri dari 4 tahapan yaitu planning, preparation, action on site
dan evaluation. Pada pengumpulan data, peneliti menggunakan angket yang disebarkan melalui
google form sebanyak 2 kali dengan responden 151 dan 36 orang. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa best practice fotografi sand and sea pada kondisi pencahayaan hard light yaitu tipe
landscape photography dengan ISO 200, aperture 10.0, shutter speed 1/320, tipe fashion
photography ISO 160, aperture 8.0, shutter speed 1/250, tipe portrait photography ISO 200,
aperture 9.0, shutter speed 1/500, tipe model photography ISO 400, aperture 14.0, shutter speed
1/400, tipe sport photography ISO 400, aperture 11.0, shutter speed 1/500, tipe commercial
advertising ISO 200, aperture 10.0, shutter speed 1/500, tipe candid photography ISO 200,
aperture 8.0, shutter speed 1/400, tipe food photography ISO 160, aperture 11.0, shutter speed
1/250.