ANALISIS STRUKTUR ORGAN DAN FUNGSI MUSIK TIFA DI KABUPATEN KEPULAUAN SULA, MALUKU UTARA
DOI:
https://doi.org/10.53682/kompetensi.v4i12.10816Keywords:
Musik Tifa, Analisis Fungsi, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku UtaraAbstract
Penelitian ini bertujuan menguraikan struktur organologi dan fungsi musik Tifa di Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, dengan menggunakan teori organologi dan teori fungsi. Metode penelitian yang diterapkan adalah kualitatif deskriptif melalui wawancara dengan pelaku budaya, observasi langsung di Desa Waihama, dokumentasi bersama pembuat dan pemain Tifa, serta studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur organ Tifa terdiri dari beberapa komponen utama: permukaan dari kulit kambing, badan menggunakan kayu gufasa, lubang bagian bawah dan samping, cincin rotan (dua lapisan), senar reket nomor 210, baji berbentuk kayu gufasa kecil menyerupai mata panah tumpul, dan pemukul dari rotan. Fungsi musik Tifa dalam masyarakat Kepulauan Sula meliputi: (1) Acara adat, seperti pernikahan dan penyambutan tamu; (2) Hiburan, saat gotong royong atau persiapan hajatan; (3) Pendidikan, sebagai media untuk mengenalkan sejarah dan budaya; (4) Terapi, membantu menenangkan pikiran dan mengurangi stres; (5) Ekonomi, memberikan pendapatan bagi pemain dan pembuatnya; dan (6) Identitas budaya, menjadi simbol kebanggaan atas warisan budaya lokal. Musik Tifa memiliki peran multifungsi yang mencerminkan keterkaitan erat antara seni dan kehidupan masyarakat Kepulauan Sula.
References
Adhaninggar, H. (2019). Seni budaya. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Chaeirani, I. M. (2023). Fungsi musik Gala di Kelurahan Tubo Kota Ternate Provinsi Maluku Utara. Jurnal Publikasi Desain Komunikasi Visual, 1(1), 4. https://ifrelresearch.org/index.php/seniman-widyakarya/article/view/88/90
Dewandaru, B., & Purnamaningsih, N. (2017). Strategi dalam memajukan industri kreatif dan pengembangan ekonomi lokal sebagai daya tarik wisata (Studi pada kesenian Jaranan di Kota Kediri). Jurnal Ekonika: Jurnal Ekonomi Universitas Kediri, 1(2).
Dwihantoro, P., Susanti, D., Sukmasetya, P., & Faizah, R. (2023). Digitalisasi kesenian Njanen: Strategi pelestarian kebudayaan melalui platform sosial media. Madaniya, 4(1), 156–164.
Feri, R. (2015). Organologi suling tanah buatan Tedi Nurmanto di Jatiwangi Majalengka. Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia. http://repository.upi.edu/19520/4/S_SMS_1101797_Chapter1.pdf
Habibi, R. K., & Kusdarini, E. (2020). Kearifan lokal masyarakat dalam melestarikan tradisi pernikahan pepadun di Lampung Utara. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 22(1), 60–69.
Junga Maikele, W. (2022). Organologi alat musik Tifa di Desa Worat-Worat [Skripsi Sarjana, Universitas Negeri Manado].
Mardikantoro, H. B. (2016). Pemertahanan bahasa Jawa dalam pertunjukan kesenian tradisional di Jawa Tengah. LITERA, 15(2), 269–280.
Mubit, R. (2016). Peran agama dalam multikulturalisme masyarakat Indonesia. Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman, 11(1), 163–184.
Rumengan, P. (2023). Musik liturgi gereja. Yogyakarta: Pohon Cahaya.
Rusjadi, D. (2015). Konsep dasar akustik untuk pengendalian kebisingan lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Silitonga, P. (2018). Akustik organologi. Medan: Unimed Press.
Sugiyono. (2017). Metode penelitian kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Syaadah, R. (2022). Pendidikan formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal. Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat, 2(2), 127–128. https://jurnal.permapendis-sumut.org/index.php/pema/article/view/298
Tasarane, J. F. D. (2022). Teknik pembuatan Tifa oleh Bapa Robert Numberi di Kelurahan Rufei Kota Sorong. Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni, 2(3), 1198–1200. https://ejurnal.unima.ac.id/index.php/kompetensi/article/download/4747/2168
Wisnawa, K. (2020). Seni musik tradisi Nusantara. Bali: Nilacakra.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 KOMPETENSI
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.