MAKNA TUTURAN TRADSI MANE’E ANALISIS KEARIFAN LOKAL BAGI MASYARAKAT KEPULAUAN TALAUD

Authors

  • Olivia Sasioba Universitas Negeri Manado
  • Santje Iroth Universitas Negeri Manado
  • Intama J Polii Universitas Negeri Manado

DOI:

https://doi.org/10.53682/kompetensi.v2i06.4760

Abstract

Masalah dalam penelitian ini adalah tentang adanya norma yang disebabkan oleh adanya teknologi yang melahirkan cara berfikir kalkulatif dan kausatif. Masyarakat telah banyak meninggalkan cara berpikir tradisional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari dan menemukan makna tuturan dalam upacara tradisi mane’e dengan Mendeskripsikan makna tuturan denotatif dan konotatif dalam upacara tradisi mane’e pada masyarakat Pulau Kakorotan Kabupaten Kepulauan Talaud. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data cakap, simak, dan teknik catat. Sedangkan teknik analisisnya ialah teknik analisis distribusional. Teknik analisis distribusional ialah analisis data yang menggunakan alat  penentu bahasa yang bersangkutan.  Sumber data penelitian ini berasal dari penutur asli bahasa Talaud sebanyak 1 (Satu) orang, dan dari beberapa pustaka bahasa Talaud. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makna tuturan Tradisi mane’e memiliki 3 tuturan bahasa talaud sasahara dalam upacra tradisi mane’e (1) Mangoron Para (Permohonan Kepada Tuhan) (2) Mamotto,U Sam,Mi (Menebarkan Alat Sami) (3) Manarima Alama ( Mengucap Syukur). Serta memiliki makna yang dalam baik makna secara denotatif maupun makna konottif. Tuturan yang dituturkan oleh orang yang melakukan upacara tradisi mane’e.

References

Adisusilo, S. 2013. Pembelajaran Nilai Karakter. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Chaer, Abdul. 2007. Lingustik Umum Cetak Ketiga. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. 2002. Pembakuan Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Danandjaja, J. 1985. ‘Kegunaan Folklor sebagai Sumber Sejarah Lokal Desa-desa di Indonesia’ dalam Bahasa – Sastra – Budaya (Sutrisno S.,dkk Ed.). Yogyakarta. Gadja Mada University Press.

Endraswara, S. dkk. 2013. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta : CAPS.

.

Harimurti Kridalaksana, 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Keraf, Gorys. 2004. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Flores: Nusa Indah

Keesing, M. Roger, (1992), Antropologi Budaya: Suatu Perspektif Kontemporer, Erlangga.

Leech, Geoffrey. 1993. Prinsip-prinsip Pragmatik. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).

Larson, D.N., & Smalley, W.A 1972. Becoming bilingual . A guide to language learnig. New Canaan, CT: Practical Anthropology.

Moleong Lexy J., 2001 Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosda Karya: Bandung

Maru, Mister Gidion et all. “Bibliotherapy in the Pandemic Time: A Bibliometric Analysis”. International Conference on Social Science 2022 “Integrating Social Science Innovations on Post Pandemic Through Society 5.0” (ICSS 2022). Vol 149.

Maru, Mister Gidion. 2020. Menulis Esai dalam Bahasa Inggris: Rubrik dan Penilaiannya (A Brief Guide to Essay Writing). Desolupublisher. Yogyakarta

Nazir. (1988). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Pateda Mansoer. 2010. Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta.

Rahasrdi, Kunjana. 2007. Kajian Sosiolingustik. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sugiyono.2005 Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknis Analisis Bahasa Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistis. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Sudaryanto 1990. Menguak Fungsi Hakiki Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana Press.

Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengkajian pragmatik. Bandung : Angkasa.

Yule, George. 2006. Pragmatik (edisi terjemahan oleh Indah Fajar Wahyuni dan Rombe Mustajab). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Downloads

Published

2022-12-15

How to Cite

Sasioba, O., Iroth, S., & Polii, I. J. . (2022). MAKNA TUTURAN TRADSI MANE’E ANALISIS KEARIFAN LOKAL BAGI MASYARAKAT KEPULAUAN TALAUD. KOMPETENSI, 2(06), 1428-1436. https://doi.org/10.53682/kompetensi.v2i06.4760