MAKNA SOSIAL BUDAYA TUTURAN DALAM ADAT PERKAWINAN MONGONDOW
DOI:
https://doi.org/10.53682/kompetensi.v2i8.5317Keywords:
nilai, sosial, budaya, adat perkawinan.Abstract
Tujuan penelitian ini ialah untuk (1) mendeskripsikan bentuk tuturan sebagai pencerminan nilai sosial budaya perkawinan masyarakat Mongondow. (2) mendeskripsikan implikasinya bagi pembelajaran karakter di sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian adalah pemangku adat yang berperan dalam prosesi perkawinan masyarakat Mongondow. Untuk mengumpulkan data, teknik yang digunakan ialah observasi, rekam dan dokumen. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data yakni teknik kualitatif, meliputi reduksi data, penyajian data, verifikasi, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan: 1) Nilai sosial budaya yang terkandung dalam tuturan upacara adat perkawinan Bolaang Mongondow dapat diklasifikasi atas (1) Tindak bahasa, yang meliputi, (a) tindak perfomatif implisit mengucapkan (kata mengucapkan tidak disebutkan) dengan mengatasnamakan Tuhan, (b)Tindak performatif implisit mengucapkan (kata mengucapkan tidak disebutkan) salam dan (c) Memerintahkan dengan modus memintakan dengan kata ‘ kalau boleh’. (2) Penggunaan diksi eufimistis adat dalam konteks ini mencakup ‘uang dan benda lainnya’. (3) Bentuk penyambung bahasa digunakan secara metaforis untuk makna penyampai bahasa atau maksud. (4) Penggunaan bentuk kaki tangan yang berkonotasi pengganti orang tua pengantin. 2) Melalui adat perkawinan Bolaang Mongondow, nilai-nilai tradisional dapat dipahami, cara bertutur yang santun, cara memilih kata yang halus, menggunakan gaya bahasa, dan sebagainya yang tercermin melalui adat perkawinan tersebut merupakan salah satu nilai yang dapat diberikan atau diajarkan pada peserta didik dalam rangka pembentuk karakter siswa.
References
Adisusilo, S., 2013. Pembelajaran Nilai-nilai Karakter. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Gusti Yanti, 2012. Adat Perkawinan Dilihat Dari Makalah Kongres Bahasa Indonesia XIII. Jakarta.
Kansil, C.Y., Alkatuuk , UMK. & Adrah, N. 2015. Nilai Sosial dalam Cerita Rakyat Sitaro Sense Madunde terhadap Perspektif Pendidikan. Jurnal KOMPTENSI FBS Unima. Vol. 3 No 1 (2015). http://portalgaruda.fti.Unisula.ac.id.
Lisda, L. Palar, E.R. & Rotty, V.G. (2020). Makna Simbol dalam Bahasa Tomina pada Upacara “Rambu Solok” Tanah Toraja Singgi’na Torampo Tongkon”. Jurnal Bahtra, vol. 2. 2020. ejournal.unima.ac.id.
Maru, Mister Gidion. (2018). The Jeremiad Approach: From Language Learning to Text Interpretation. Lembah Manah. Yogyakarta.
Maru, Mister Gidion, et.all.. (2018). Children’s Story Books: Introducing Cultural Hybridity, Shaping Intercultural Sensitivity for Foreign Language Young Learners (An Observation to Gramedia Books in 2017). Proceedings of the 1st International Conference on Social Sciences (ICSS 2018). Atlantis Press. No 226. Pp 894-899
Suwarsono, V., Pangemanan N.J, dan Meruntu, O.S., 2020. Nilai Pendidikan karakter dalam Dongeng “Mamanuan dan Walansendow dan Burung Kekekow yang Malang dan Implikasinya bagi Pembelajaran Sastra di Sekolah”. Jurnal Bahtra, vol. 2. 2020. ejournal.unima.ac.id.
Tiwang, N. Loho, J. Polii, I.J. (2022). Nilai-nilai Pendidikan Puisi Salamat dalam Upacara Adat Pernikahan Masyarakat Bolaang Mongondow dan Implikasinya bagi Pembentukan Karakter Siswa. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Unima.
Suparto, 1985. Sosiologi dan Antropologi SMA. Armico, Bandung.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 KOMPETENSI

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.