NILAI ETIKA DALAM CERITA RAKYAT BOLAANG MONGONDOW SEBAGAI UNSUR PEMBENTUK KARAKTER SISWA

Authors

  • Rizqiya Andini Kobandaha Fakultas bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado
  • Wimsje R. Palar Universitas Negeri Manado
  • Nontje Y. Pangemanan Universitas Negeri Manado

DOI:

https://doi.org/10.53682/kompetensi.v3i02.5883

Keywords:

Cerita Rakyat, Studi Pustaka, Bolaang Mondondow

Abstract

Tujuan penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan: 1) Nilai-nilai etika apa saja yang terkandung dalam cerita rakyat Mongondow: (1) Mokoduludut; (2) Loloda’Mokoagow; dan   (3) Podomi. 2) Untuk mendeskripsikan implikasi nilai etika dalam cerita rakyat Mongondow: (1) Mokoduludut; (2) Loloda’ Mokoagow ; dan 3) Podomi terhadap pembentukan karakter siswa.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sumber data penelitian adalah cerita rakyat Bolaang Mongondow: Mokoduludut; 2) Loloda’ Mokoagow ; 3) Podomi. Untuk mengumpulkan data teknik yang digunakan ialah teknik kepustakaan (library research). Untuk menganalisis data teknik yang digunakan ialah teknik teknik analisis isi (content analysis).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Cerita rakyat Bolaang Mongondow mengandung nilai etika atau biasa disebut nilai moral yang mencakup sikap baik dan tidak baik. SIkap baik mencakup : sabar, suka berusaha, saling menyayangi dan sikap menghargai ; sikap tidak baik mencakup : sikap tidak adil, sikap membedakan status, sikap tidak menerima takdir, menggunakan bahasa yang pantang diucapkan. Cerita rakyat Bolaang Mongondow memiliki implikasi terhadap pembentukan karakter yakni melalui cerita rakyat tersebut dapat dibentuk karakter siswa yaitu senantiasa sabar dalam menghadapi segala cobaan, senantiasa berusaha tanpa memaksa kehendak kepada orang tua, saling menyayangi serta memiliki sikap saling menghargai. Menghindari sikap yang tidak adil, tidak membedakan status, tidak menerima takdir serta bahasa yang digunakan hendaklah bahasa yang

References

Abu, Ahmadi. 1984. Pengantar Sosiologi. Surakarta: Ramadhani.

Adisusilo, Sutarjo, J.R. Pembelajaran Nilai Karakter, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Aminuddin. 1987. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru. Cohen, Bruce J. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar (terjemahan). Jakarta: Bina

Aksara.

Djojosuroto, K. dkk. 2009. Apresiasi dan Pembelajaran Prosa. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.

Moelong, S. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Karya. Nurgiantoro, B. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: University Press. Poerwadarminta, W.J.S. 1987. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Rusyana, Y. 1981. Metode Pengajaran Sastra. Bandung: Gunung Larang. Semi, Atar. 1988. Anatomi Sastra. Bandung: Angkasa.

Sukardi. 2016. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sujianto, dkk. 2004. Kewarganegaraan. Jakarta: Ganeska Eksap.

Suparto. 1987. Sosiologi dan Antropologi. Bandung: CV Armico. Surip, Hadi Hutomo. 1991. Mutiara yang Terlupakan. Surabaya: Hiski.

Tarigan H.G. 2000. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: CV Armico. Tuloli, N. 2000. Kajian Sastra. Gorontalo: Nurul Jannah.

_, 2000. Teori Fiksi. Gorontalo: Nurul Jannah. http://abeedee.blogspot.com/20111/12/cerpen-guru-karya-putu-wijaya.html https://belajar.kemdikbud.go.id/BahasaSastra/Repositorys/Kumpulan%20Cerita% 20Rakyat%20Bolaang%20Mongondow/#p=183

Downloads

Published

2023-03-15

How to Cite

Kobandaha, R. A., Palar, W. R. ., & Pangemanan, N. Y. . (2023). NILAI ETIKA DALAM CERITA RAKYAT BOLAANG MONGONDOW SEBAGAI UNSUR PEMBENTUK KARAKTER SISWA. KOMPETENSI, 3(02), 1990-2000. https://doi.org/10.53682/kompetensi.v3i02.5883