SAPAAN BAHASA BATAK SIMALUNGUN PADA MAHASISWA BATAK SIMALUNGUN

Authors

  • Brema Sanjay Barus Fakultas bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado
  • Victory N. J. Rotty Universitas Negeri Manado
  • Susan Monoarfa Universitas Negeri Manado

DOI:

https://doi.org/10.53682/kompetensi.v3i8.6393

Keywords:

Bentuk Sapaan, Bahasa Batak Simalungun, Fungsi Bahasa

Abstract

Dalam praktik penggunaannya, bahasa Batak Simalungun memiliki bentuk sapaan yang digunakan untuk menyapa gelar atau nama seseorang. Penelitian ini disusun untuk mendeskripsikan bentuk sapaan dalam bahasa Batak Simalungun sebagai alat komunikasi mahasiswa UNIMA (Unvierstas Negeri Manado) yang berasal dari Sumatera Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi dan wawancara. Sumber data penelitian adalah mahasiswa Batak di UNIMA yang tergabung dalam HIMAPSI (Himpunan Mahasiswa dan Pemuda Simalungun). Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan sapaan. Sebagai contoh, faktor umur untuk kakak laki-laki disapa “abang” untuk kakak perempuan disapa “botou” untuk adik disapa “anggi”. Ditemukan bahwa sapaan bahasa Batak Simalungun tidak hanya digunakan di kalangan masyarakat Batak secara umum dimanapun berada, tanpa melihat segi kekeluargaan atau hubungan darah bisa saling terhubung atau jadi berkeluarga dengan menggunakan sapaan saat bertemu dengan seseorang yang bukan saudara atau keluarga.

References

Chear, A. (1994). Linguistik Umum. Rineka Cipta.

Devianty, R. (2017). Bahasa sebagai cermin kebudayaan. Jurnal tarbiyah, 24(2). DOI: http://dx.doi.org/10.30829/tar.v24i2.167

Hamid, A. (2012). Analisis metode dan teknik komunikasi tariqat Naqsyabandiyah dalam membina masyarakat muslim di Kecamatan Bandar Masilam Kabupaten Simalungun. Masters thesis, Pascasarjana UIN Sumatera Utara.

Hutabarat, F. M., Ermanto, E., & Juita, N. (2013). Kekerabatan Bahasa Batak Toba Dengan Bahasa Batak Mandailing. Jurnal Bahasa dan Sastra, 2(1), 59-71. DOI: https://doi.org/10.24036/822820

Hutasoit, E., & Sinulingga, J. (2022). Parjambaran dalam Upacara Saur Matua Etnik Batak Toba: Kajian Folklor. Jurnal Basataka (JBT), 5(1), 119-123. DOI: https://doi.org/10.36277/basataka.v5i1.152

Indrayanti, T. (2017). Potret penggunaan bahasa remaja dalam perspektif kalangan mahasiswa. In Prasasti: Conference Series (pp. 126-131). DOI: https://doi.org/10.20961/pras.v0i0.88

Kridalaksana, H. (1984). Kamus Linguistik. Gramedia.

Mailani, O., Nuraeni, I., Syakila, S. A., & Lazuardi, J. (2022). Bahasa sebagai alat komunikasi dalam kehidupan manusia. Kampret Journal, 1(2), 1-10. DOI: https://doi.org/10.35335/kampret.v1i1.8

Naa, S. R., Pesik, N., & Senduk, T. M. (2021). Penggunaan Bahasa Toutemboan Di Desa Beringin Kecamatan Ranoyapo Kabupaten Minahasa Selatan. Kompetensi, 1(12), 1018-1029.

Noermanzah, N. (2019). Bahasa sebagai alat komunikasi, citra pikiran, dan kepribadian. In Seminar Nasional Pendidikan Bahasa dan Sastra (pp. 306-319).

Nugroho, A. B., Lestari, P., & Wiendijarti, I. (2012). Pola komunikasi antarbudaya Batak dan Jawa di Yogyakarta. Jurnal Aspikom, 1(5), 403-418. DOI: http://dx.doi.org/10.24329/aspikom.v1i5.44

Putri, N. W. (2018). Pergeseran bahasa daerah Lampung pada masyarakat kota Bandar Lampung. Jurnal Penelitian Humaniora, 19(2), 77-86.

Rahardjo, M. (2007). Bahasa Sebagai Alat Komunikasi Publik dan Pembangunan Wacana. LiNGUA: Jurnal Ilmu Bahasa Dan Sastra, 2(1). DOI: https://doi.org/10.18860/ling.v2i1.558

Ritonga, S. R. L., Dardanila, D., & Gustianingsih, G. (2020). Kekerabatan Bahasa Angkola, Bahasa Simalungun dan Bahasa Toba. Kode: Jurnal Bahasa, 9(3). DOI: https://doi.org/10.24114/kjb.v9i3.19975

Rotty, V. N. J., Rawung, S. S., & Mambo, C. D. (2021). Study of Existentialism Philosophy “Merahnya Merah” Novel by Iwan Simatupang. Review of International Geographical Education Online, 11(4), 1604-1610.

Saleh, F., & Nasrullah, I. (2019). Sapaan Keakraban Remaja Sebagai Pemicu Konflik di Makassar: Kajian Pragmatik. Jurnal Idiomatik: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2(1), 24-31.

Simamora, Y. A., & Sibarani, R. (2022). Tradisi Permainan Rakyat pada Etnik Batak Toba: Kajian Kearifan Lokal. Journal of Language Development and Linguistics, 1(2), 71–86. https://doi.org/10.55927/jldl.v1i2.1248

Sitohang, M. (2017). Penggunaan Bahasa Daerah Sebagai Bahasa Pengantar Di Kelas Rendah Sekolah Dasar Di Kota Palangka Raya. Suar Betang, 12(2), 129-136. DOI: https://doi.org/10.26499/surbet.v12i2.10

Sugiyono. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta.

Surbakti, S. B., Mandang, F. H., & Linjewas, J. (2021). Sikap Berbahasa Mahasiswa Batak Karo Terhadap Bahasa Batak Karo Di Universitas Negeri Manado. Kompetensi, 1(05), 465-476.

Tondo, H. (2009). Kepunahan bahasa-bahasa daerah: Faktor penyebab dan implikasi etnolinguistis. Jurnal masyarakat dan budaya, 11(2), 277-296. DOI: https://doi.org/10.14203/jmb.v11i2.245

Wartono, W. (2018). Leksikostatistik Dan Glotokronologi Bahasa Batak: Hubungan Kekerabatan Bahasa Batak Dialek Toba, Simalungun, Mandailing Dan Karo. MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan, 11(1), 61-75. DOI: https://doi.org/10.26499/mm.v11i1.820

Wicaksono, L. (2016). Bahasa dalam komunikasi pembelajaran. Jurnal Pembelajaran Prospektif, 1(2). DOI: http://dx.doi.org/10.26418/jpp.v1i2.19211

Yati, D. (2015). Menyelamatkan bahasa daerah melalui pembelajaran bahasa yang komunikatif. In Prosiding Seminar Nasional Bulan Bahasa UNIB (Vol. 9, pp. 157-170).

Downloads

Published

2023-09-05

How to Cite

Barus, B. S., Rotty, V. N. J. ., & Monoarfa, S. . (2023). SAPAAN BAHASA BATAK SIMALUNGUN PADA MAHASISWA BATAK SIMALUNGUN. KOMPETENSI, 3(8), 2477-2483. https://doi.org/10.53682/kompetensi.v3i8.6393