ANALISIS MUSIK TAGONGGONG PADA UPACARA ADAT TULUDE KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE

Authors

  • Mayssi Gianti Sumenda Universitas Negeri Manado
  • Luccylle Takalumang Universitas Negeri Manado
  • Glennie Latuni Universitas Negeri Manado

DOI:

https://doi.org/10.53682/kompetensi.v4i9.7709

Keywords:

Musik Tagonggong, Upacara Adat Tulude, Analisis Fungsi

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan Musik Tagonggong Pada Upacara Adat Tulude Kabupaten Kepulauan Sangihe 31 Januari 2023. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriprif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti menggunakan teori Etnomusikologi C Syam yang mendefinisikan bahwa etnomusikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang berbagai macam kebudayaan manusia dalam aspek fisik dan aspek sosial budaya musik etnik atau musik tradisional. etnomusikologi merupakan suatu bidang ilmu yang dapat memaparkan atau menjelaskan tentang suatu komponen penting yang terdapat dalam alat musik etnik tertentu, baik itu berupa karakter alat musik, bentuk, suara, serta ciri khas alat musik itu sendiri. Alat musik Tagonggong merupakan alat musik tradisional Sangihe. Tagonggong terbuat dari batang kayu nangka, rotan dan kulit kambing. Tagonggong dimainkan dengan cara di pukul yang biasanya memakai tangan atau kayu. Alat musik ini di pakai untuk mengiring masamper, tari gunde, upase, salo. Tagonggong juga dipakai dalam acara naik rumah baru, perkawinan dan upacara adat Tulude. Peran Tagonggong di upacara adat Tulude sebagai pendukung semua jenis skenario upacara adat Tulude. Fungsi Tagonggong sebagai sarana hiburan bagi pemerintah dan masyarakat, sarana ekonomi serta merupakan sarana ikatan kekeluargaan. Tagonggong juga mengiring sasambo. Peran Tagonggong di upacara Tulude  sebagai tanda pengumuman pertama dan kedua, sebagai pengiring tari salo dalam pentas tari salo, pengiring gunde dan upase untuk penerimaan tamu dan penghormatan tamu, mendangeng tamon banua, alat komunikasi dalam pergantian kegiatan, pementasan tari gunde, sebagai simbol budaya masyarakat Sangihe. Selain itu Tagonggong punya tempat khusus di upacara Tulude.

References

Antameng, M. D. (2020). The Tulude Traditional Ceremony In Christian Perspective. Psalmoz: A Journal of Creative and Study of Church Music, 1(2), 15-20.

Barahama, D. (2022). Penggunaan synthesizer dalam musik Sasambo. Skrispi, ISI Yogyakarta. Diakses dari http://lib.isi.ac.id/.

Damar, D. O., Lapian, A., & Pandaleke, S. M. (2020). Nyanyian Sasambo Sebagai Sarana Pendidikan Bagi Pemuda GMIST Jemaat Petra Manganitu. Clef: Jurnal Musik dan Pendidikan Musik, 1(2), 46-55.

Ganap, V. (2010). Metagonggong dan Mebawalase Masampere: Tradisi masyarakat Kepulauan Sangihe. Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Diakses dari https://digilib.isi.ac.id/1182/7/Penelitian%20Hibah%20Kompetensi.pdf.

Kahiube, G. A. (2020). Implementasi Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Pengembangan Dan Pelestarian Tulude Di Kabupaten Kepulauan Sangihe. POLITICO: Jurnal Ilmu Politik, 9(1).

Makainas, M. (2018). Perubahan identitas dalam ritual Tulude. Tesis, Universitas Kristen Satya Wacana. http://repository.uksw.edu/handle/123456789/17299.

Manarung, H. (2014). Tagonggong instrumental music in Batak culture. Skripsi, Universitas Negeri Semarang.

Matantu, F. G. E., Tumengkol, S., & Lesawengen, L. (2023). Makna Kue Tamo Dalam Upacara Tulude Bagi Masyarakat Sangihe Di Desa Tariang Lama Kecamatan Kendahe. JURNAL ILMIAH SOCIETY, 3(3).

Matteuw, D. A. (2023). UPACARA ADAT TULUDE PADA MASYARAKAT TAHUNA KEPULAUAN SANGIHE. HOLISTIK, Journal of Social and Culture.

Meriam, A. (2002). Orientasi studi etnomusikologi. Surakarta: ISI.

Mulyana, D. (2001). Metode penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nahak, H. M. (2019). Upaya melestarikan budaya indonesia di era globalisasi. Jurnal Sosiologi Nusantara, 5(1), 65-76.

Nakagawa, S. (2000). Musik dan kosmos: Sebuah pengantar etnomusikologi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Nicodemus, J. (2023). Tradisi ritual adat Tulude di Kelurahan Wangurer Barat Kecamatan Madidir Kota Bitung. Jurnal, 16(2).

Rumengan, P. (2009). Musik gerejawi kontekstual etnik. Jakarta: Panitia Kongres Kebudayaan Minahasa.

Sinaga, R. (2017). Adat Tulude: Upacara ritual masyarakat Batak Toba dalam perspektif agama Kristen (Undergraduate thesis). Universitas Semarang, Prodi Agama dan Filsafat.

Subiyanto, L. Y. (2017). Kehidupan sosial mendayu melalui musik tradisional modul tema satu. Jakarta.

Titi, A. E. (2019). Pengaruh musik sebagai mood booster mahasiswa. Jurnal, 1(2).

Wiflihani. (2016). Fungsi seni musik dalam kehidupan manusia. Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya, 2(1).

Downloads

Published

2025-01-21

How to Cite

Sumenda, M. G., Takalumang, L. ., & Latuni, G. . (2025). ANALISIS MUSIK TAGONGGONG PADA UPACARA ADAT TULUDE KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE. KOMPETENSI, 4(9), 624-637. https://doi.org/10.53682/kompetensi.v4i9.7709