KAJIAN DESKRIPTIF TERHADAP CARA MEMBUAT ALAT MUSIK KOLINTANG MELULU MENURUT LOUDEWIK SUPIT KALIGIS

Authors

  • Reyubal Kezly Rondonuwu Fakultas bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado
  • Meyny Kaunang Universitas Negeri Manado
  • R. A. Dinar Sri Hartati Universitas Negeri Manado

DOI:

https://doi.org/10.53682/kompetensi.v4i4.8631

Keywords:

Kolintang Melulu, Loudewik Supit Kaligis, Seni Musik, Alat Musik Tradisional

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara membuat alat musik kolintang Melulu menurut Loudewik Supit Kaligis. Untuk mencapai tujuan, peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini mengumpulkan data deskriptif dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan dari subjek yang diamati. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara langsung dengan Bapak Loudewik Supit Kaligis. Teknik pengambilan data yaitu dengan wawancara, observasi dan dokumnetasi langsung. Proses analisis data dilakukan dengan menggunakan model analisis data interaktif. Hasil penelitian menunjukan bahwa cara membuat alat musik Kolintang Melulu memilih jenis kayu yang digunakan adalah kayu telur, bandaran, wenang, kakinik atau jenis kayu lain yang ringan tetapi tetap memiliki tekstur padat dan serat kayunya tersusun rapih membentuk garis-garis horizontal. Pada mulanya, alat musik ini hanya terdiri dari beberapa potong kayu yang dijajar di kaki pemainnya yang duduk di tanah. Setelah itu, kayu pohon yang sudah ditentukan, kemudian kayu-kayu itu dikeringkan terlebih dahulu. Setelah selesai dikeringkan, barulah kayu-kayu itu dibelah sesuai dengan nada Kolintang yang ingin dihasilkan. Proses selanjutnya melibatkan proses pembuatan kotak resonansi dan penyeteman alat musik kolintang. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas terhadap proses pembuatan alat musik kolintang.

References

Aji, F. A. S. (2013). Pembelajaran Ekstrakurikuler Alat Musik Kolintang di SD Fransiskus III Kampung Ambon Jakarta Timur. Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta. Diunduh dari https://eprints.uny.ac.id/19698/1/F.%20Agung%20Sakti%20Aji%2006208244003.pdf

Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia

Raho, B. (2007). Teori Sosiologi Modern. Prestasi Pustakaraya.

Rumengan, P. (2021). Musik Gerejawi Kontekstual Etnik. Panitia Konggres Kebudayaan Minahasa.

Hendrik, N., Goni, S. Y., & Pongoh, H. W. (2016). Pelestarian Musik Kolintang Di Desa Maumbi Kecamatan Kalawat. Acta Diurna Komunikasi, 5(5). Diakses dari https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/actadiurnakomunikasi/article/view/14279

Rasjid, M., Sengkey, R., & Karouw, S. (2016). Rancang Bangun Aplikasi Alat Musik Kolintang menggunakan Augmented Reality berbasis Android. Jurnal Teknik Informatika, 7(1). https://doi.org/10.35793/jti.7.1.2016.10774.

Pelealu, G., Komansilan, T., & Munaiseche, C. (2017). Pengembangan Aplikasi Alat Musik Tradisional Kolintang Berbasis Android. Engineering Education Journal-E2J, 5(3). http://ejournal.unima.ac.id/index.php/e2j/article/view/1835.

Katuuk, A. (2019). Ini Fakta Sejarah Asal Usul Kolintang Menurut Alexander Katuuk. Inspirasikawanua. Diakses dari http://www.inspirasikawanua.com/2019/10/15/ini-fakta-sejarah-asal-usul-kolintang- menurut-alexander-katuuk/

Milles, M. B., dan Hubberman, A. M. (1992). Analisis Data Kualitatif. (Alih Bahasa: Tetjep Rohendi). Universitas Indoneisa.

Kaunang, I. R., Kaghoo, M. S., Katuuk, E., Usman, I., & Pangemanan, S. (2012). Menemukenali kearifan lokal dalam kaitannya dengan watak dan karakter bangsa di Minahasa Utara. Kepel Press.

Bachtiar, W. (2006). Sosiologi Klasik. Remaja Rosdakarya.

Rumengan, P., & Hartati, D. S. (2020). Transmutasi, Satu Proses Lahirnya Genre Musik Baru; Studi Tentang Kelahiran Ansambel Musik Kolintang Kayu, Satu Genre Musik di Minahasa. Clef: Jurnal Musik dan Pendidikan Musik, 1(2), 1-12. https://doi.org/10.51667/cjmpm.v1i2.346.

Graafland, N. (1898). De Minahassa. Batavia: G. Kolff & Co.

Soekanto, S. (2012). Sosiologi: Suatu Pengantar. PT Raja Grafindo Persada.

Suoth, A. J. (2012). Kajian Nilai Budaya Seni Pertunjukan Tari Pamonte. Penerbit Kepel Press. Yogyakarta.

Susanto, P. A. (1983). Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Alumni.

Nathaniel, A., & Sannie, A. W. (2020). Analisis semiotika makna kesendirian pada lirik lagu “Ruang Sendiri” karya Tulus. SEMIOTIKA: Jurnal Ilmu Sastra Dan Linguistik, 19(2), 107-117. https://doi.org/10.19184/semiotika.v19i2.10447.

Menno, S. & Mustamin, A. (1994). Antropologi Perkotaan. PT Raja Grafindo Persada.

Salena, D. P. (2011), Makalah Seni Musik Tradisional. Man Babat, Pamekasan Madura

Setiadi, E. M., Hakam, A., & Effendi, R. (2010). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Prenda Media Group, Jakarta.

Tumuju, N. Vivi. (2014). Simbol Verbal Dan Nonverbal Tarian Kabasaran Dalam Budaya Minahasa. Duta Budaya (Fakultas Ilmu Budaya), 78(01), 1-29. http://repo.unsrat.ac.id/id/eprint/1386.

Downloads

Published

2025-01-17

How to Cite

Rondonuwu, R. K., Kaunang, M., & Sri Hartati, R. A. D. (2025). KAJIAN DESKRIPTIF TERHADAP CARA MEMBUAT ALAT MUSIK KOLINTANG MELULU MENURUT LOUDEWIK SUPIT KALIGIS. KOMPETENSI, 4(4), 221-230. https://doi.org/10.53682/kompetensi.v4i4.8631