EKSISTENSI MUSIK BATONG SUKU SEA-SEA DI DESA TATARANDANG

SEBUAH KAJIAN DESKRIPTIF

Authors

  • Jemris Sokumba Fakultas bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado
  • Franklin Dumais Universitas Negeri Manado
  • Meyny Kaunang Universitas Negeri Manado

DOI:

https://doi.org/10.53682/kompetensi.v4i5.8854

Keywords:

Musik Batong, Tatarandang, Banggai Kepulauan

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki keberadaan Musik Tradisional Batong di Desa Tatarandang dengan menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung, wawancara, dokumentasi, perekaman, dan studi pustaka. Fokus penelitian ini terbatas pada kajian organologi. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Tatarandang selama periode tiga bulan mulai dari 23 Juli 2023 hingga 15 Agustus 2023. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif kualitatif, di mana penulis menggambarkan data sesuai dengan kejadian yang diamati tanpa mengubah substansinya. Penulis berperan sebagai informan kunci karena mengumpulkan informasi dari wawancara dan observasi partisipatif, yang kemudian disusun dalam bentuk tulisan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seni musik Batong memerlukan dedikasi khusus dan waktu yang cukup untuk diajarkan kepada generasi saat ini. Namun, alat musik Batong sulit ditemukan, menandakan kemungkinan punahnya seni ini karena seniman yang menguasainya sudah lanjut usia dan kurangnya minat dari generasi muda untuk melestarikannya. Oleh karena itu, Musik Tradisional Batong menjadi topik yang penting untuk diteliti. Berdasarkan temuan tersebut, penting bagi semua pihak yang terlibat untuk merenungkan hasil penelitian ini guna mempertahankan warisan budaya Banggai Kepulauan, terutama dalam melestarikan Musik Tradisional Batong.

References

Ali, N. M. (2006). Seni Musik SMP Untuk Kelas IX. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama

Astuti, F (2016). Pengetahuan dan Teknik Menata Tari untuk Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana

Banden, I. M & Murgiyanto, S. (1996). Teater Daerah Indonesia. Yogyakarta: Kanisius

Campbell, D. (2001). Efek Mozart Bagi Anak-anak (Terj. Alex Tri Kantjono Widodo). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Djohan, S. (2009). Psikologi Musik. Yogyakarta: Best Publisher

Hidajat, R. (2017). Kreativitas Koreografi Pengetahuan dan Praktikum Koreografi Bagi Guru, Edisi Revisi. Malang: Surya Pena Gemilang

Hutapea, R. W. P. (2014). Peranan Musik Tradisional Gondang Sabagunan Dalam Tor-tor Sipitu Sawan Pada Sanggar Budaya Lusido Di Desa Pardomua Kecamatan Ajibata Kabupaten Samosir. Skripsi, Universitas Negeri Medan.

Jazuli, M. (2014). Sosiologi Seni: Pengantar dan Model Studi Seni (Edisi 2). Yogyakarta: Graha Ilmu

Kayam, U. (1981). Seni Tradisidan Masyarakat. Jakarta: Sinar Harapan

Khan, H. I. (2002). Dimensi Mistik Musik Dan Bunyi. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Sufi

Kondoiyo, A. G., Sunarmi, S., & Latuni, G. (2022). Nyanyian Baode Yang Ada Di Desa Landonan-Bebeau Kecamatan Buko Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan. KOMPETENSI, 2(11), 1798-1806. https://doi.org/10.53682/kompetensi.v2i11.5701.

Mahmud, K. (1986). Babad Banggai Sepintas Kilas. Jakarta: Yudhistira

Milles, M. B., dan Hubberman, A. M. (1992). Analisis Data Kualitatif. (Alih Bahasa Tetjep Rohendi Rohidi). Universitas Indoneisa

Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif, Penerbit PT Remaja Rosdakarya Offset, Bandung.

Muada, E. (2019). Peranan Musik Batong Sebagai Iringan Tari Salendeng Di Desa Gansal Kecamatan Tinangkung Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan. Skripsi, Universitas Negeri Manado.

Muhajir. (2007). Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. Jakarta: Yudhistira

Nahak, H. M. (2019). Upaya Melestarikan Budaya Indonesia Di Era Globalisasi. Jurnal Sosiologi Nusantara, 5(1), 65–76. https://doi.org/10.33369/jsn.5.1.65-76.

Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia

Notosoejitno. (1997). Khazanah Pencak Silat. Jakarta: Infomedika

Ranjabar, J. (2006). Sistem Sosial Budaya Indonesia: Suatu Pengantar. Bogor: Ghalia Indonesia

Rumengan, P. (2010). Hubungan Fungsional: Struktur Musikal “aspek ekstra musikal” Musik Vokal Etnik Minahasa. Yogyakarta: Program Pasca Sarjana Institut Seni Indonesia

Sedyawati, E. (1981). Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta: Sinar Harapan

Siagian, L. E. (2006). Gong. Jakarta: Lembaga Pendidikan Seni Nusantara

Sloboda, J. (1998). Does Music Mean Anything ? Musicae Scientiae, 2(1), 19-31. https://doi.org/10.1177/102986499800200102.

Soedarsono, R. M. (2001). Metodologi Penelitian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa. Edisi kedua. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia

Soedarsono, R. M. (2022). Seni Pertunjukan Indonesia Di Era Globalisasi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Sugiyono. (2010). Metode Penulisan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Tabupok, E. Y., Rumengan, P., & Sunarmi, S. (2021). Alat Musik Bobolon Di Kabupaten Banggai Kepulauan. KOMPETENSI, 1(01), 247-256.

Downloads

Published

2025-01-17

How to Cite

Sokumba, J., Dumais, F., & Kaunang, M. (2025). EKSISTENSI MUSIK BATONG SUKU SEA-SEA DI DESA TATARANDANG: SEBUAH KAJIAN DESKRIPTIF. KOMPETENSI, 4(5), 302-312. https://doi.org/10.53682/kompetensi.v4i5.8854