ORNAMEN RUMAH ADAT SUKU TORAJA DI DESA BONORAN KECAMATAN KESU’, KABUPATEN TORAJA UTARA: KAJIAN MAKNA DAN ESTETIS
DOI:
https://doi.org/10.53682/kompetensi.v4i10.9363Keywords:
Ornamen, Tongkonan, Motif, Makna, EstetisAbstract
Ornamen rumah adat Tongkonan merupakan bukti peninggalan kebudayaan yang ada hingga sekarang dan banyak mengandung arti dan nilai estetik yang di ukir pada bagian dinding rumah Tongkonan dengan berbagai macam bentuk motif tertentu. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan makna-makna dari setiap ukiran yang ada, bentuk yang tergambar dari motif-motif yang ada, kepercayaan kepada beberapa motif dalam penempatannya, fungsinya dan estetika dari ornamen rumah adat Tongkonan suku Toraja di Desa Bonoran. Penelitian ini sifatnya kualitatif dengan melakukan observasi, analisis visual, studi pustaka, dan wawancara dengan harapn untuk menjawab semua persoalan. Penelitian dilakukan di Desa Bonoran Kecamatan Kesu’ Kabupaten Toraja Utara. Data dianalisi dengan interaksi analisis terhadap kajian historis, kajian estetik dan kajian makna. Data-data dari penelitian yang dilakukan yaitu berusumber dari observasi yang berupa peritiwa, aktivitas, pelaku, tempat atau lokasi dan benda, serta rekaman gambar. Kemudian wawancara mendalam dalam konteks struktur terkini tentang individu, peristiwa, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tanggapan atau pengamatan, dan lain sebagainya. Yang terakhir, data diperoleh dari dokumentasi-dokumentasi yang didapatkan dari berbagai buku peninggalan kebudayaan setempat, buku dari perpustakaan daerah, serta buku-buku penunjang lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ornamen-ornamen yang terdiri dari motif tumbuhan, motif benda, motif hewan, serta motif geometris. Ornamen rumah adat Tongkonan diletakkan pada dinding rumah adat, pintu, jendela, dan beberapa tiang rumah. telah terjadi perubahan konsep atau pandangan masyarakat dari perkembangan motif dan aturan peletakannya, demikian pula makna, sehingga dari hasil penelitian tersebut menjadi pertimbangan penting untuk konservasi bersejarah bagi generasi yang akan datang.
References
Badan Pusat Statistik Kabupaten Tana Toraja. (2022). Jumlah Penduduk Tana Toraja.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Toraja Utara. (2021). Jumlah Penduduk Toraja Utara
Baturante, N. (2019). Toraja Tongkonan dan Kerukunan. Pustaka Al-Zikra.
Bernardus, B., & Mubarak, D. (2023). Fungsi sosial rumah adat Tongkonan di Desa Simpanan Tana Toraja. Ejournal UNM, 5(1), 2.
Carritt, E. F. (n.d.). An introduction to aesthetics.
Dandi, A. (2023). Tongkonan sebagai media mewujudkan sikap toleransi umat beragama di Tana
Toraja. Jurnal Kajian Sosiologi. Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.
Eko, P. H. (2020). Simbol: Arti, fungsi, dan implikasi metodologisnya. Ejournal Undip, 3(2), 164.
Fadli, M. R. (2021). Memahami desain metode penelitian kualitatif. Jurnal Universitas Negeri Yogyakarta.
Gie, T. L. (1996). Filsafat keindahan. Pusat Belajar Ilmu Berguna (FUBIB).
Guntur. (2004). Ornamen: Sebuah pengantar. P2AI dan Sekolah Tinggi Seni Indonesia Press.
Hennink, M., Hutter, I., & Bailey, A. (2020). Qualitative research methods. Sage Publications.
Hornby, A. S. (1994). Oxford advanced learner’s dictionary (11th ed.). Oxford University Press.
Idrus, N. I. (2019). Mana’ dan Éanan: Tongkonan, harta tongkonan, harta warisan dan kontribusi ritual di masyarakat Toraja. Departemen Antropologi, Universitas Hasanuddin.
Irawan, B., & Tamara, P. (2013). Dasar-dasar desain. Griya Kreasi (Penebar Swadaya Grup).
Jacobus, L. A. (1968). Herbert Read, A definition of art (Ed.). Aesthetics and the art.
Jainuddin, E. S. S., & A. S. (2020). Eksplorasi etnomatematika pada ukiran Toraja. Ejournal Unkhair, 9(2), 2.
Kis-Jovak, J. I. (1988). Banua Toraja. The Netherlands, Royal Tropical Institute.
Mangunwijaya, Y. B. (1995). Wastu citra: Pengantar ke ilmu budaya bentuk arsitektur sendi-sendinya filsafatnya beserta contoh-contoh praktis. PT Gramedia.
Meyer, F. S. (1957). Handbook of ornament. Dover Publications.
Newman, J. R. (1956). The world of mathematics (Vol. 4, p. 2183).
Sanyoto, S. E. (2005). Dasar-dasar tata rupa dan desain (Nirmana). CV. Arti Bumi Intaran.
Sewang, A. (1997). Islamisasi Kerajaan Gowa (Disertasi, PPS IAIN Syarif Hidayatullah).
Tangilintin, L. T. (1981). Toraja dan kebudayaannya. Yayasan Lepongan Bulan.
Subagya, R. (1981). Agama asli Indonesia. Penerbit Sinar Harapan.
Sumardjo, M. A., Sutrisno, M., Simatupang, G. R. L. L., Kartika, D., Widayat, R., Pujiyanto, M., & Marwati. (2010). Seminar nasional estetika nusantara. Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.
Said, A. A. (2008). Toraja: Simbolisme unsur visual rumah tradisional. Ombak.
Santayana, G. (1961). The sense of beauty: Being the outline of aesthetic theory.
Sianipar, K. (2015). Makna seni ukiran gorga pada rumah adat Batak. Universitas Padjadjaran (UNPAD).
Sofyan, S., et al. (2017). Makna simbolik motif-hias ukir Toraja. Universitas Negeri Makassar.
Sutopo, H. B. (2006). Metodologi penelitian kualitatif dasar teori dan terapannya dalam penelitian. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Syafwandi. (1993). Arsitektur tradisional Tana Toraja. Proyek Penelitian Pengkajian dan Pembinaan Nilai-nilai Budaya, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Tatarkiewiez, W. (1972). The great theory of beauty and its decline. The Journal of Aesthetics and Art Criticism.
Yudi, W. (2021). Sejarah dan eksistensi ornamen tradisional kini. Jurnal Kemadha, 11(2), 124.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 KOMPETENSI
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.