https://ejurnal.unima.ac.id/index.php/nukleus-biosains/issue/feed NUKLEUS BIOSAINS 2024-04-17T21:08:42+00:00 Sukmarayu P Gedoan sukmagedoan@unima.ac.id Open Journal Systems <p><strong>Jurnal Nukleus Biosains</strong>, merupakan media publikasi tulisan asli yang berkaitan dengan berbagai aspek dalam biologi secara luas termasuk keanekaragaman hayati, lingkungan hidup maupun penerapannya dalam bidang pertanian, peternakan, dan perikanan, juga meliputi berbagai topik semua bentuk-bentuk kehidupan termasuk virus, mikroba, jamur, tanaman, hewan, dan manusia. Naskah dapat berupa hasil penelitian dalam lima tahun terakhir, ulasan (<em>review</em>) singkat, atau catatan penelitian singkat (<em>research notes</em>) berhubungan dengan teknik percobaan, alat, pengamatan, dan hasil penelitian awal (<em>preliminary results</em>). Jurnal terbit dua kali dalam setahun yaitu pada bulan Juni dan bulan Desember.</p> https://ejurnal.unima.ac.id/index.php/nukleus-biosains/article/view/8824 Sistem Hidroponik NFT (Nutrient Film Tehnique), DFT (Deep Flow Technique) dan Wick Terhadap Pertumbuhan Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) 2024-03-05T18:17:24+00:00 Yosua R Aruperes Joshuaaruperes@gmail.co Orbanus Naharia orbanusnaharia@unima.ac.id Sukmarayu P Gedoan sukmagedoan@unima.ac.id <p>Keterbatasan pengetahuan masyarakat mengenai penggunaan sistem hidroponik efektif dan efisien menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi. Tujuan penelitian ini untuk9mengkaji9penggunaan sistem9hidroponik 9DFT, NFT, dan <em>wick &nbsp;</em>terhadap pertumbuhan tanaman selada <em>(Lactuca sativa </em>L). Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Data penelitian dianalilis menggunakan analisis varians dan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada sistem hidroponik NFT 9tinggi tanaman 26,16 cm, jumlah9daun 14 helai, panjang9akar 42,27cm, berat9tanaman 242 g; sistem hidroponik DFT tinggi9tanaman 20,499cm, jumlah99daun 109helai, panjang99akar 15,05cm, berat9tanaman 136,66 g; dan pada sistem hidroponik <em>wick</em> tinggi9tanaman 19,83 cm, jumlah9daun 7, panjang9akar 20 cm, &nbsp;dan berat9tanaman 96,66 g. Jenis sistem hidroponik yang terbaik bagi laju pertumbuhan tanaman selada ada pada sistem hidoponik NFT.</p> 2024-03-05T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Yosua Aruperes https://ejurnal.unima.ac.id/index.php/nukleus-biosains/article/view/8892 Identifikasi Potensi Tumbuhan Obat Di Kelurahan Paniki Kecamatan Siau Barat Kabupaten Kepulauan Sitaro 2024-03-17T12:52:33+00:00 Rifana Ch Liwutang rifana.0703@gmail.com Suddin Simanjuntak suddinsimanjuntak@unima.ac.id Verawati I.Y. Roring veraroring@unima.ac.id <p>Indonesia &nbsp;merupakan Negara kepulauan yang mayoritas penduduknya tinggal di wilayah pesisir pantai, sehingga kebutuhan obat-obatan&nbsp; sangat bergantung dengan &nbsp;hasil alam yang ada di daerah tersebut salah satunya tumbuhan obat. Tumbuhan obat merupakan tumbuhan yang menghasilkan satu atau lebih komponen aktif yang dipercaya oleh penduduk memiliki khasiat obat sehingga dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan obat, cara mengolah serta mengetahui bagian tumbuhan yang di gunakan sebagai bahan dasar pembuatan obat tradisional di Keluarahan Paniki Kecamatan Siau Barat Kabupaten Sitaro. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yaitu melakukan wawancara dengan pemerintah dan masyarakat kunci serta melakukan observasi di Kelurahan Paniki Kecamatan Siau Barat Kabupaten Kepulauan Sitaro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 30 spesies tanaman yang berbeda dapat digunakan sebagai komponen dasar untuk membuat obat tradisional, dan obat tradisional ini dapat lebih mudah dikonsumsi karena pengolahannya yang mudah. Bagian tumbuhan obat yang paling sering digunakan adalah daun. Cara pengolahan tumbuhan obat yang paling banyak digunakan adalah direbus dengan air, serta ada banyak jenis penyakit yang dapat disembuhkan dengan obat tradisional. Hasilnya, beberapa tumbuhan obat dengan jenis yang sudah dikenal masih ada di Desa Paniki, Kecamatan Siau Barat, dan Kabupaten Kepulauan Sitaro dan berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai obat tradisional.</p> 2023-05-04T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Rifana Liwutang https://ejurnal.unima.ac.id/index.php/nukleus-biosains/article/view/9085 Pengaruh Ukuran Lubang Tanam dan Dosis Pupuk Anorganik Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kelapa Dalam Bido (Cocos nucifera L.) 2024-04-17T21:08:42+00:00 Romince Gombo romincegombo12345@gmail.com Meity N. Tanor meitytanor@unima.ac.id Sukmarayu P Gedoan sukmagedoan@unima.ac.id Helen J Lawalata helenlawalata@unima.ac.id Yulianus R Matana yulianusmatana@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk anorganik dan ukuran lubang tanam terhadap pertumbuhan vegetatif kelapa Dalam Bido. Penelitian dilaksanakan di Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Palma yaitu di Kebun Percobaan Kima Atas dari bulan September tahun 2022 hingga bulan Maret tahun 2023. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok secara faktorial yaitu dua faktor. Faktor pertama adalah ukuran lubang tanam yaitu 100 cm dan 60 cm dan faktor kedua adalah dosisi pupuk anorganik sebanyak 0,5 kg, 1 kg, 1,5 kg dan 0 kg sebagai kontrol sehingga kombinasi perlakuan sebanyak delapan kombinasi perlakuan dan setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Jumlah tanaman yang digunakan sebanyak 48 tanaman Kelapa Dalam Bido. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, lingkar batang semu, dan kandungan klorofil. Pengamatan dilakukan setiap dua minggu selama empat bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh interaksi antara ukuran lubang tanam dan dosis pupuk anorganik pada semua peubah pengamatan. Faktor tunggal pemupukan 1,5 kg/lubang tanaman dengan ukuran lubang 60 cm menghasilkan tinggi tanaman tertinggi pada pengamatan pertama dan kelima. Pemupukan sebanyak 0,5 kg/lubang memberikan hasil terbaik pada pengamtan pertama dengan ukuran lubang 100 cm. Klorofil A tertinggi pada ukuran lubang 100 cm dengan pemupukan anorganik sebanyak 1 kg yaitu 32,519 mg/L. Kandungan klorofil B yang tertinggi sebanyak 23.787 mg/L pada ukuran lubang 60 cm dengan konsentrasi pupuk sebanyak 1 kg.</p> 2023-05-04T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Romince Gombo