KRISIS EKONOMI NASIONAL PADA MASA-MASA AKHIR HINDIA BELANDA 1930-1942

Authors

  • Tythania G. Tairas Universitas Negeri Manado

DOI:

https://doi.org/10.53682/jpsunima.v1i2.3360

Keywords:

Depresi, Ekonomi, Dasawarsa, Hindia Belanda

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan faktor-faktor yang mendasari terjadinya depresi ekonomi pada masa-masa terakhir Hindia Belanda; Hubungan antara depresi ekonomi dengan semangat pergerakan Nasional; Dampak depresi ekonomi terhadap masyarakat Hindia Belanda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah menurut Marc Bloch. Hasil penelitian diperoleh faktor-faktor yang mendasari terjadinya depresi ekonomi pada masa-masa terakhir Hindia Belanda dapat dilihat pada saat krisis ekonomi dunia (Malaise). Harga barang ekspor menurun tajam; Hubungan antara depresi ekonomi dengan semangat pergerakan Nasional terletak pada kebijakan dan sikap Gubernur Jenderal de Jonge merupakan orang yang sangat konservatif. Dampak depresi ekonomi terhadap masyarakat Hindia Belanda 1930- 1942 adalah terjadi krisis ekonomi, para tokoh pergerakan nasional Indonesia, salah satunya yakni Soetadrjo, hingga kemudian GAPI (Gabungan Politik Indonesia)  mengusung “Indonesia berparlemen” dan di setujuai oleh Belanda karena GAPI mengajak rakyat Indonesia dan Negeri Belanda untuk bekerjasama menghadapi fasisme. Suasana politik dunia pada masa itu semakin tegang. Dampak lain dari depresi ekonomi tersebut adalah terjadinya pertentangan kepentingan menyebabkan kondisi hidup rakyat terbelakang.

Downloads

Published

2022-03-09