PENERIMAAN DIRI PADA KORBAN PELECEHAN SEKSUAL YANG DILAKUKAN OLEH KELUARGA (INCEST)

Authors

  • Vichela G. Rantung Universitas Negeri Manado
  • Jofie H. Mandang Universitas Negeri Manado
  • Marssel M. Sengkey Universitas Negeri Manado

DOI:

https://doi.org/10.53682/pj.v6i2.12043

Keywords:

Pelecehan Seksual, Penerimaan Diri, Incest

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mengenai penerimaan diri dari korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh keluarga. Subjek dari penelitian ini adalah seorang Perempuan berinisial UR (18) yang merupakan korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh kakeknya yang juga merupakan ayahnya yang melecehkan subjek sehingga melahirkan seorang anak. Penelitian ini dilakukan di sekretariat Yayasan Meiva Ervina Warokka, Kelurahan Watulambot, Kabupaten Minahasa, tempat subjek direhabilitasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini menggunakan aspek-aspek penerimaan diri yang dikemukakan oleh Hurlock (2015) dengan hasil yaitu 1. Merasa puas terhadap diri sendiri, ataupun bangga terhadap diri sendiri, subjek bangga bisa melewati masa-masa sulitnya selama lebih dari tujuh bulan setelah proses rehabilitasi yang dilakukan oleh subjek. 2. Tidak prihatin akan adanya reaksi sosial, subjek sudah bisa berinteraksi dengan orang lain, serta subjektif dalam menerima dan merespons kritik dari orang lain terhadap dirinya maupun keluarganya. 3. Memiliki kemandirian, subjek mampu untuk melakukan dan menjalankan aktivitas yang bisa dilakukannya sendiri tidak bergantung pada orang lain. 4. Menghargai diri subjek memperhatikan dirinya sendiri seperti mempunyai aktivitas yang disukainya, merancangkan masa depannya, dan mampu mengerjakan sesuatu.

Downloads

Published

2025-06-29

How to Cite

Rantung, V. G., Mandang, J. H. ., & Sengkey, M. M. (2025). PENERIMAAN DIRI PADA KORBAN PELECEHAN SEKSUAL YANG DILAKUKAN OLEH KELUARGA (INCEST). PSIKOPEDIA, 6(2), 195-208. https://doi.org/10.53682/pj.v6i2.12043

Issue

Section

Journal