HUBUNGAN TOXIC MASCULINITY DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA LAKI-LAKI UNIVERSITAS NEGERI MANADO

Authors

  • Yulia Bawangun Universitas Negeri Manado
  • Tellma M. Tiwa Universitas Negeri Manado
  • Sinta E. J. Kaunang Universitas Negeri Manado

DOI:

https://doi.org/10.53682/pj.v6i3.12169

Keywords:

Maskulinitas, Konsep Diri

Abstract

Masa remaja merupakan periode kritis dalam perkembangan individu, khususnya dalam pembentukan identitas dan konsep diri. Konsep diri yang sehat menjadi fondasi penting dalam menunjang kesehatan mental, perilaku sosial yang adaptif, serta pencapaian prestasi individu. Namun, perkembangan konsep diri remaja sangat rentan dipengaruhi oleh faktor lingkungan sosial dan budaya, termasuk nilai-nilai maskulinitas yang berlaku dalam masyarakat. Stigma masyarakat mengenai maskulinitas, atau angapan bahwa laki-laki harus maco, kuat, tegas, berani dan tidak menggunakan sesuatu yang berkaitan dengan perempuan karena laki-laki yang kurang maskulin dalam situasi sosial adalah laki-laki yang dianggap lemah sehinggah mempengaruhi konsep  diri mahasiswa. Konsep diri merupakan  pendapat,  pandangan,  atau  gambaran  seseorang  terhadap  dirinya  penilain tentang diri merupakan hal penting yang diperhatikan remaja karena perasaan tidak diterima oleh orang lain akan membuat konsep diri individu rendah. Tujuan dari penelitian ini sendiri adalah untuk mengetahui hubungan antara maskulinitas beracun dengan konsep diri, serta juga mengetahui gambaran tingkat maskulinitas dan konsep diri pada remaja laki-laki fakultas ilmu Pendidikan dan Psikologi. Metode penelitian yang digunakan adalah korelasional dengan jumlah sampel 100 orang yang ditentukan menggunakan metode purposive sampling, dan analisis data menggunakan uji parametik pearson. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara maskulinitas beracun dengan konsep diri dengan arah hubungan yang negatif. 

Kata Kunci : Maskulinitas , Konsep diri

Adolescence is a critical stage in individual development, especially in the formation of identity and self-concept. A healthy self-concept serves as a vital foundation for supporting mental health, adaptive social behavior, and individual achievement. However, the development of adolescents' self-concept is highly susceptible to the influence of social and cultural environmental factors, including the prevailing values of masculinity in society. Societal stigma surrounding masculinityâ€â€such as the belief that men must be macho, strong, assertive, brave, and must not engage with anything associated with femininityâ€â€can lead to the perception that men who appear less masculine in social situations are weak, thus negatively impacting male students’ self-concept. Self-concept refers to an individual's opinion, view, or perception of themselves. This self-assessment is particularly important for adolescents, as feelings of rejection from others can lead to a low self-concept. The purpose of this study is to examine the relationship between toxic masculinity and self-concept, as well as to provide an overview of the levels of masculinity and self-concept among male students in the Faculty of Education and Psychology. The research method used is correlational, with a sample size of 100 participants selected through purposive sampling. Data analysis was conducted using Pearson's parametric test. The results indicate a significant relationship between toxic masculinity and self-concept, with a negative correlation.

 

Downloads

Published

2025-09-29

How to Cite

Bawangun, Y. ., Tiwa, T. M., & Kaunang, S. E. J. (2025). HUBUNGAN TOXIC MASCULINITY DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA LAKI-LAKI UNIVERSITAS NEGERI MANADO. PSIKOPEDIA, 6(3), 257–263. https://doi.org/10.53682/pj.v6i3.12169

Issue

Section

Journal