PENGARUH REGULASI EMOSI TERHADAP SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA SMA KRISTEN SONDER
DOI:
https://doi.org/10.53682/598y1q29Keywords:
Self regulated learning, Regulasi emosi, Siswa sma, AfektifAbstract
Implementasi Kurikulum Merdeka menekankan pentingnya kemandirian belajar atau Self-Regulated Learning (SRL). Meskipun demikian, banyak siswa masih menunjukkan tingkat SRL rendah, terutama dalam perencanaan dan evaluasi belajar. Salah satu faktor yang berpengaruh adalah regulasi emosi, yaitu kemampuan mengelola emosi secara adaptif agar tetap fokus dan termotivasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh regulasi emosi terhadap SRL pada siswa SMA Kristen Sonder. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif kausal dengan analisis regresi linear sederhana terhadap 83 sampel siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa regulasi emosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap SRL, dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, koefisien regresi 0,703, dan R² sebesar 0,381. Artinya, 38,1% variasi SRL dijelaskan oleh regulasi emosi, sedangkan 61,9% dipengaruhi faktor lain seperti motivasi dan lingkungan belajar. Hasil ini menegaskan bahwa semakin baik kemampuan regulasi emosi siswa, semakin tinggi kemandirian belajar mereka. Temuan ini merekomendasikan pentingnya penguatan aspek afektif melalui pelatihan regulasi emosi untuk mendukung keberhasilan implementasi Kurikulum Merdeka.
References
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Engel N. Y. Rumondor, Tellma M. Tiwa, Marssel M. Sengkey

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.