HUBUNGAN STRES DENGAN GANGGUAN TIDUR PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI UNIVERSITAS NEGERI MANADO
DOI:
https://doi.org/10.53682/pj.v5i2.9096Keywords:
Stres, Gangguan TidurAbstract
Sebagian besar mahasiswa yang menyelesaikan tugas akhir banyak dihadapkan pada stressor. Stressor tersebut salah satunya menyebabkan mahasiswa yang menyelesaikan tugas akhirnya rentan mengalami stress dan gangguan tidur (insomnia). Tujuan dari penelitian ini yaitu, Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara stress dengan gangguan tidur pada mahasiswa tingkat akhir di Fakultas Ilmu Pendidikan Dan Psikologi Universitas Negeri Manado. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa pada Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi yang sedang skripsi. Gambaran tingkat stres responden dalam penelitian ini adalah 38 (38,4%) responden mengalami stres ringan dan 61 (61,6%) responden mengalami stres sedang. Responden yang mengalami stres berat tidak ditemukan dalam penelitian ini, 0 (0%) responden. Responden yang mengalami gangguan tidur lebih sedikit yaitu sebanyak 45 (44,6%) responden, dibandingkan dengan yang tidak mengalami gangguan tidur yaitu sebanyak 56 (55,4%) responden. Hasil uji chisquare antara variabel tingkat stres dengan gangguan tidur mahasiswa menunjukan bahwa mahasiswa yang mengalami tingkat stres sedang lebih banyak yang tidak mengalami gangguan tidur dibandingkan dengan yang mengalami gangguan tidur. Selain itu, didapatkan pula bahwa responden dengan stres sedang memiliki peluang 1,301 kali untuk tidak mengalami gangguan tidur dibandingkan responden dengan tingkat stres ringan (OR 1,301). Disimpulkan bahwa mahasiswa yang mengalami tingkat stres sedang lebih banyak yang tidak mengalami gangguan tidur dibandingkan dengan yang mengalami gangguan tidur.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Indry Payung, Tellma M. Tiwa, Syuul T. Karamoy
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.