Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Menggunakan Teknik Provokasi Pada Materi Sistem Ekskresi Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)

Authors

  • Dewanti Darinding Universitas Negeri Manado
  • Fransiska Harahap Universitas Negeri Manado

Keywords:

kemampuan berpikir kreatif, PjBL, sistem ekskresi, teknik provokasi

Abstract

Siswa kurang diberikan kesempatan untuk menggali pengetahuan dan mengaitkan konsep yang dipelajari. Kemampuan berpikir kreatif rendah tergambar dari sikap peserta didik yang cenderung pasif selama proses pembelajaran dan mengalami kesulitan dalam menjawab soal yang bersumber dari ceramah dan bentuk tanya jawab. Hal ini berdampak pada pencapaian hasil belajar siswa yang kurang memuaskan serta masih kurangnya siswa untuk berpikir kreatif. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa menggunakan teknik provokasi materi sistem ekskresi model pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Responden penelitian adalah siswa SMP kelas VIII dengan pengambilan sampel secara purposive sampling sebanyak 2 kelas, masing-masing kelas VIII A berjumlah 10 siwa dan kelas VIII B berjumlah 10 siswa, sehingga jumlah responden dalam penelitian ini adalah 20 siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif pre-eksperimental dengan desain one group pretest posttest design. Pengumpulan data melalui penilaian validasi pakar, lembar penilaian berpikir kreatif dan dokumentasi. Teknik analisis data secara deskriptif kualitatif (persentase dan n-gain). Hasil penelitian:1) Instrumen penelitian teknik provokasi pada pembelajaran Sistem Ekskresi sangat valid dan reliabel, 2) kemampuan fluency meningkat 50% (klasikal) dengan <g> =0,13 (rendah), 3) kemampuan flexibility meningkat 94,23% (klasikal) dengan <g> =0,33 (sedang), 4) kemampuan originality meningkat 44,60% (klasikal), dengan <g> =0,47 (sedang), 5) Pola peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa: originality > flexibility > fluency. Kesimpulan penelitian adalah kemampuan berpikir kreatif siswa menggunakan teknik provokasi materi sistem ekskresi model pembelajaran PjBL mengalami peningkatan, dengan peningkatan terbesar pada aspek originality.

References

Amabile. (2013). Componential theory of creativity. Journal of Service Science and Management. 8(3).

Arikunto, S. (2020). Manajemen penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Borich, G.D. (1994). Observation skill for effective teaching. New York: Macmillan Publishing Co.

DeHaan, R. L. (2011). Teaching creative science thinking. Science, 334(6062), 1499-1500.

De Bono, E. (1995). Serious creativity. The Journal for Quality and Participation, 18(5), 12-18.

Hake, R.R. (1998) Interactive-engagement versus tradisional methods: A six-thousand-student survey of mechanics test data for introductory physics courses. American Jurnal of Physics, 66(1), 64-74.

Harahap F. (2019). Model pembelajaran construction deconstruction reconstruction – provocation (cdr-po) untuk melatih keterampilan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran sains smp. Disertasi. Program Pascasarjana Unesa.

Moreno, R. (2010). Educational psychology.

USA: John Wiley and Sons Inc.

Nurulfajri, N. (2016). Pengaruh model pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa. COCOS BIO (Jurnal Biologi dan Pembelajaran Biologi), 1(1), 14-21.

Safrina, D. (2019). Keterampilan dan kemampuan berpikir kreatif siswa dengan menggunakan model project based learning (pjbl) pada materi sistem ekskresi di mtsn 3 bireuen. Skripsi. UIN Ar-Raniry.

Sani, & Abdullah, R. (2014). Pembelajaran saintifik untuk implementasi kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.

UNDP. (2020). Human develoment report 2020. Diakses 12 November 2023, dari https://hdr.undp.org/content/human-development-report-2020.

Downloads

Published

2024-09-17

Issue

Section

Articles