Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pengembangan Wisata Kuliner Ikan Bakar Kawasan Pantai Karangria Kota Manado
DOI:
https://doi.org/10.53682/edutik.v2i3.5311Keywords:
Kuliner, Restoran, Ikan BakarAbstract
Artikel ini menganalisis pengembangan rumah makan ikan bakar di kawasan Pantai Karang Ria sebagai destinasi wisata kuliner di kota Manado, dengan memanfaatkan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Kawasan wisata ini memiliki potensi wisata yang besar, diantaranya berbagai menu kuliner tradisional khas daerah berbahan dasar ikan, dinikmati dengan suasana pemandangan pantai, lokasi strategis dekat dengan pusat perbelanjaan dan Pelabuhan Manado. Besarnya potensi wisata tersebut belum mampu menjamin sentra rumah makan ikan bakar di kawasan Pantai Karang Ria menjadi destinasi kuliner favorit wisatawan. Berada di kawasan penduduk, mengakibatkan masalah pencemaran lingkungan yang tidak dapat dihindari di sekitar kawasan wisata, promosi kuliner yang masih belum tepat sasaran, dan kurangnya fasilitas penunjang pada objek wisata, membuat lambatnya pengembangan potensi wisata kuliner yang didukung oleh Pantai Karangria. Tahapan dalam penelitian ini adalah inventarisasi potensi wisata kuliner yang dimiliki oleh sentra-sentra rumah makan ikan bakar di kawasan Pantai Karang Ria, kemudian dijelaskan kendala-kendala yang menghambat, ketiga merumuskan strategi pengembangan potensi wisata. Potensi-potensi tersebut kemudian dianalisis dengan matriks SWOT yang menghasilkan strategi S-O yaitu pengembangan menu tradisional lokal, strategi S-T pembinaan masyarakat lokal terkait dengan lingkungan, kemudian strategi W-O yaitu penyesuaian harga dan promosi, dan strategi W-T untuk mengembangkan fasilitas umum untuk wisata kuliner dan wisata pantai.
References
Au, L. & Law, R. 2002. Categorical classification of tourism dining. Annals of Tourism Research, Vol.29(3) hlm. 819-833
Guererro, Dkk. 2010. Perception of traditional food products in six European Regions using free word association. Food quality and preference, Vol.21 hlm. 225-233
Hall, M. C. dan Sharples, L., 2003. The Consumption of Experiences Or The Experience of Consumption? An Introduction to The Tourism of Taste, , dalam Hall, Michael C et all (eds). Food Tourism Around the World. Development, Management, And Markets. UK: Butterworth-Heinemann Publications.
Lin, Yi-Chin, Thomas E. Pearson dan Liping A. Cai, (2011) Food as a form of destination identity: A tourism destination brand perspective. Tourism and Hospitality Research, Vol.11(1) hlm. 30–48.
Pieniak, Dkk. 2009. Association between traditional food consumption and motives for food choice in six European Countries. Appetite journal, Vol.53 hlm. 101-108
Pua, E. 2015. “Wisata Kuliner Kuala Jengki”. Skripsi. Manado: Universitas Sam Ratulangi
Rangkuti, F. 2008. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sapang, C. 2017. “Wisata Kuliner Malalayang di Kota Manado”. Skripsi. Manado: Universitas Sam Ratulangi
Riley, M. (2000). What are the implications of tourism destination identity for food and beverage policy? Culture and cuisine in a changing global marketplace in strategic questions. In R. Woods (Eds.), Food and Beverage Management (pp 187-194). London: Butterworth Heinemann Publications
Rianto, I., & Pranowo, P. (2013). Distance regularized level set evolution for medical image segmentation. In The 1st Conference on Information Technology, Computer, and Electrical Engineering (CITACEE) (Vol. 1, pp. 49-51). Department of Computer Engineering
Richardson, A. & Fluker, H. 2004. Understanding and Managing Tourism, NSW Australia: Pearson Education Australia. Satu Juragan. Depok: Gramata Publishing.