NILAI KEARIFAN DAERAH SENI PERTUNJUKAN DAMES DI JAWA TONDANO DAN IMPLIKASINYA BAGI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA
DOI:
https://doi.org/10.53682/kompetensi.v4i2.8512Keywords:
Nilai kearifan, Seni pertunjukan, Dames, Karakter SiswaAbstract
Tujuan penelitian ini ialah mendeskripsikan nilai-nilai kearifan daerah pada seni pertunjukan Dames di Kampun Jawa Tondano dan implikasinya bagi pembentukan karakter siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Untuk memperoleh sumber data, pengumpulan data dilakukan dengan mencari buku-buku mana saja yang berkaitan dengan budaya masyarakat Jawa Tondano, mencari sumber referensi tentang seni pertunjukan Dames dan kajian-kajian yang berhubungan dengan tradisi serta mengamati seni pertunjukan Dames secara langsung. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan pengamatan dan kemudian dari data-data yang telah didapatkan akan dilakukan pengklasifikasian data dan penyajian data. Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa nilai-nilai kearifan daerah seni pertunjukan Dames di Jawa Tondano meliputi nilai yang berhubungan dengan Tuhan (religius), rendah hati, persatuan, sopan santun, kejujuran, kerja sama, toleransi, kerukunan, cinta damai, kepedulian dan penguatan. Temuan ini memberikan gambaran bagaimana niladi-nilai yang terkandung dalam seni pertunjukan Dames. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan bahan perkembangan ilmu terutama dalam membentuk karakter siswa
References
Affandy, S. (2017). Penanaman Nilai-nilai kearifan lokal dalam meningkatkan perilaku keberagamaan peserta didik. Atthulab: Islamic Religion Teaching and Learning Journal, 2(2), 201-225.
Al Katuuk, K. (2019). Kiai Mojo dan Jaton. Manado: Balai Pelestarian Nilai Budaya.
Al Katuuk, K. (2020). Kecerdasan Budaya Kiai Mojo Dalam Mendirikan Kampung Jawa Tondano (Kiai Mojo's Culture Intelligence In Establishing Kampung Jawa Tondano). Al-Qalam, 26(2), 401-410. http://dx.doi.org/10.31969/alq.v26i2.851.
Banatau, V. E., Katuuk, K. A. ., & Polii, I. J. . (2023). Tradisi Bersyukur Padungku Sebagai Kearifan Daerah Masyarakat Etnik Pamona Poso Dan Implikasinya Pada Pembelajaran Sastra Daerah. KOMPETENSI, 3(11), 2664-2672. Diakses dari https://ejurnal.unima.ac.id/index.php/kompetensi/article/view/6737.
Bertens, K. (2017). Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Buchari, J. T. (2009). Silsilah Keturunan Pahlawan Kiai Mojo dan Pahlawan Nasional Kiai Haji Abdul Rifa’i.
Djakaria, S. (2015). Selawat Sebagai Media Internasional Nilai Budaya Pada Masyarakat Kampung Jawa Tondano di Minahasa.Yogyakarta: Penerbit Kepel Press.
Indonesia. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan. Sekretariat Negara.
Istiawati. (2016). Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Kearifan Daerah Adat Ammatoa dalam menumbuhkan Karakter Konservasi. Blitar: Universitas Islam Blitar.
Iswatiningsih, D. (2019). Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Kearifan Lokal di Sekolah. Satwika: Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 3(2), 155-164. https://doi.org/10.22219/satwika.v3i2.10244.
Karinda, Q. C. (2010). Rangkuman Syair-Syair Kampung Jawa tempo doeloe. Sanggar Seni Budaya Al-falah Kampung Jawa Tondano.
Kembuan, R. A.C. (2016). Jawa Tondano: Sejarah dan Tokoh-tokoh yang Diasingkan Abad XIX. Manado: PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk.
Kementerian pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2011). Konsep dan Pedoman Penguatan Pendidikan Karakter Tingkat Sekolah dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Kodariah, S. & Gunardi, G. (2015). Nilai Kerarifan Daerah dalam Pribahasa Sunda: Kajian Semiotika. Bandung: Universitas Padjadjaran.
Kusuma, D. & dkk. (2012). Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Liando, M. R., Luntungan, G. S., Kadamehang, G., Rotty, V. N. J., & Ansik, C. D. P. (2022). Educational Norms and Values in the Tradition of Dumia um Banua in North Minahasa. Al-Ishlah: Jurnal Pendidikan, 14(3), 2873-2880. https://doi.org/10.35445/alishlah.v14i3.1415.
Mulyana. (2004). Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta.
Murgiyanto. (2017). Kritik Pertunjukan dan Pengalaman Keindahan.Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Noho, F. A., Al Katuuk, K., & Polii, I. J. (2021). Resepsi Generasi Muda Tentang Nilai-Nilai Moral dalam Film “Bumi Manusia” Karya Hanung Bramantyo dan Implikasinya dalam Pembelajaran Sastra. Jurnal Bahtra, 2(2). http://ehournal.unima.ac.id/index.php.bahtra/article/view/2537
Purwanto, I. (2017). Pengertian Kearifan Daerah. Malang: Universitas Muhammadiyah.
Rahyono. (2009). Kearifan Budaya Dalam Kata. Jagakarsa: Wedatama Widya Sastra.
Romika. I. (2019). Kearifan Lokal Dalam Lirik Lagu Minahasa “Opo’ Wana Natase”. Jubindo Jurnal Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 4(3), 121-129. http://dx.doi.org/10.32938/jbi.v4i3.389.
Setiawan, Dwi. 2013. Peran Kepala Adat Dalam Menjaga Kelestarian Budaya di Desa Rawehang Kecamatan Wangon. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Diakses dari https://repository.ump.ac.id:80/id/eprint/5159.
Umaternate, A. R., Fathimah, S., Hasrin, A., & Sidik, S. (2022). Memahami Kearifan Lokal Masyarakat Minahasa, sebagai Upaya Membangun Harmonisasi Kehidupan Sosial Masyarakat. JISIP (Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan), 6(1).
Wiediharto, V. T., Ruja, I. N., & Purnomo, A. (2020). Nilai-Nilai Kearifan Lokal Tradisi Suran. Diakronika, 20(1), 13-20.
Winerugan, S., Lintjewas, J., & Polii, I. J. (2021). Nilai Sosial Budaya yang Terkandung dalam Cerita Rakyat Minahasa yang Berjudul Lipan dan Konimpis. Jurnal Bahtra, 2(1). http://ejiurnal.unima.ac.id/index.php/bahtra/article/view/2804
Yunarti, Y. (2017). Pendidikan kearah pembentukan karakter. Tarbawiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan, 11(02), 262-278. Diakses dari https://e-journal.metrouniv.ac.id/index.php/tarbawiyah/article/view/374.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 KOMPETENSI
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
