TRADISI BERSYUKUR PADUNGKU SEBAGAI KEARIFAN DAERAH MASYARAKAT ETNIK PAMONA POSO DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN SASTRA DAERAH
DOI:
https://doi.org/10.53682/kompetensi.v3i11.6737Keywords:
Tradisi Padungku, Kearifan Daerah, Etnik PamonaAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk 1) menemukan dan mendeskripsikan tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh masyarakat etnik Pamona Poso sebelum memasuki masa panen raya Padungku, 2) mendeskripsikan nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam tradisi Padungku, dan 3) mendeskripsikan implikasi dari tradisi Padungku terhadap pembelajaran sastra daerah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan dua tokoh adat Pamona Poso dari desa Kasiguncu sebagai sumber data. Penelitian ini dilaksanakan melalui teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi, dengan analisis isi sebagai teknik analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahapan-tahapan yang dilalui oleh masyarakat Pamona Poso sebelum memasuki masa panen raya Padungku melibatkan prosesi awal seperti Mesale, Molanggo, mosangki, mangore, dan mencapai tahap akhir pada Padungku. Selain itu, nilai-nilai kearifan daerah yang terkandung dalam tradisi ini mencakup nilai religi, nilai kebersamaan atau gotong royong, dan nilai toleransi. Implikasi dari tradisi Padungku terhadap pembelajaran sastra daerah adalah peningkatan wawasan dan pengetahuan mengenai makna sebuah tradisi. Tradisi ini tidak hanya dirayakan, melainkan juga melibatkan prosesi yang kaya makna. Oleh karena itu, penting untuk mengemasnya dalam sebuah tulisan komprehensif agar keberadaan tradisi Padungku dikenal oleh masyarakat Pamona Poso dan dapat diajarkan sebagai referensi pembelajaran sastra daerah. Hal ini dapat dilakukan sedini mungkin untuk mendukung pelestarian tradisi tersebut.
References
Aepu, S. H. N. (2014). Padungku Masih Bertahan Pada Etnis Bare'e di Desa Uedele Kecamatan Tojo Timur Kabupaten Tojo Una-una. JURNAL ACADEMICA Fisip Untad, 6(2), 1303-1316.
Bogdan, R., & Biklen, S. K. (1997). Qualitative research for education. Boston, MA: Allyn & Bacon.
Budianto, A. (2018). Tradisi Padungku Masyarakat Desa Maleku Kecamatan Mangkutana Kabupaten Luwu Timur: Sebagai Sumber Bahan Ajar Materi Geografi di SMA 4 Luwu. LaGeografia, 17(1), 45-54.
Burase, A. (2019). Padungku Tradisi Syukuran hasil Panen Suku Mori di Sulawesi Tengah. Diakses dari https://kumparan.com/paluposo/Padungku-tradisi-syukuran-hasil-panen-suku-mori-di-sulawesi-tengah-1rSCtc6Iz2k.
Chadijah, S., Suhana, A., & Wahyuni, R. S. (2023). Aspek literasi sastra dan budaya dalam diplomasi bahasa. Jurnal Bisnis, 11(1), 70-81.
Danandjaja, J. (1984). Folklor Indonesia Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain- lain. Jakarta: PT Grafiti Pers.
Darmastuti,R. & Junaedi, F. (2012). Literasi Media & Kearifan Lokal. Konsep dan Aplikasi. UNITED BOARD ASPIKOM.
Dhave, D. (2015, 13 Agustus). Padungku, Tradisi yang Mempertemukan dan Mendamaikan. Diakses dari https://www.kompasiana.com/dhave/55cc085c519773551c1a9899/Padungku-tradisi-yang-mempertemukan-dan-mendamaikan.
Endraswara, S. (2009). Metodologi Penelitian Folklor. Konsep, Teori, dan Aplikasi. MedPress.
Endraswara, S. (2018). Metodolgi Penelitian Sastra Epistemologi Model, Teori. dan Aplikasi. CAPS (Center for Academic Publishing Service).
Fallahnda, B. (2022, 14 September). Pengertian Kearifan Lokal: Fungsi, Karakteristik, dan Ciri-Cirinya. Diakses dari https://tirto.id/pengertian-kearifan-lokal-fungsi-karakteristik-dan-ciri-cirinya-f9mi.
Isnanda, R. (2018, April). Sastra lisan sebagai cerminan kebudayaan dan kearifan lokal bagi masyarakat. In Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah (Vol. 3, No. 2).
Jennah, M. A., Nawing, K., & Kulyawan, R. (2021). Makna Padungku pada Komunitas Pamona di Kecamatan Pamona Pasulemba. Jurnal Kreatif Online, 9(1).
Kholis, N. (2017). Identifikasi Seni Budaya Bernuansa Keagamaan Di Palu Dan Poso Sulawesi Tengah. Al-Qalam, 23(2).
Laksana, D. N. L., Awe, E. Y., Sugiani, K. A., Ita, E., Rawa, N. R., & Noge, M. D. (2021). Desain Pembelajaran Berbasis Budaya. Penerbit NEM.
Lapasila, N., Bahfiarti, T., & Farid, M. (2020). Etnografi Komunikasi Pergeseran Makna Pesan Tradisi Padungku Pasca Konflik Poso di Sulawesi Tengah. Scriptura, 10(2), 111-122.
Mefita, S., & Yulianto, M. (2018). Fenomena gaya hidup selebgram (studi fenomenologi selebgram awkarin). Interaksi Online, 6(4), 567-573.
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Qualitative data analysis: An expanded sourcebook. SAGE.
Moleong, L. J. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Temprint.
Bungin, B. (2011). Penelitian Kualitatif. Kencana Predana Media Group.
Nurmalia, L. (2023). Bahasa dan Sastra di Sekolah Dasar. uwais inspirasi indonesia.
Praja, A. (2011, 19 Mei). Dero, Tradisi yang Semakin Tergeser Moderenisasi. Diakses dari https://travel.detik.com/cerita-perjalanan/d-5406567/dero-tradisi-yang-semakin-tergeser-moderenisasi.
Rubin, D. C. (1995). Memory in Oral Traditions: The Cognitive Psychology of Epic, Ballads, and Counting-out Rhymes. New York: Oxford University Press.
Sudikan, S. Y. (2016). Metode Penelitian Sastra Lisan. CV Pustaka Ilalang Grup.
Sumitri, N. W., and I Wayan. (2016). Bahasa Ritual dan Kekusaan Tradisional Etnik Rongga (Ritual Languange and Traditonal Power in Rongga). In KIMLI 2016 (the International Conference of the Indonesian Linguistic Society).
Suwija, D. N., Al Katuuk, K., & Rotty, V. N. J. (2021). Makna Spiritual dan Unsur Stilistika dalam Mantra Ngeroras Adat Hindu Bali di Desa Werdhi Agung. Jurnal Bahtra, 1(2).
Thamrin, H. (2013). Kearifan lokal dalam pelestarian lingkungan (the lokal wisdom in environmental sustainable). Kutubkhanah, 16(1), 46-59.
Yusanto, Y. (2020). Ragam Pendekatan Penelitian Kualitatif. Journal of scientific communication (jsc), 1(1).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 KOMPETENSI
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.