Toksisitas Ekstrak Daun Jarak (Ricinus communis Linnaeus) Sebagai Biopestisida Terhadap Mortalitas Hama Larva Bawang Daun (Spodoptera exigua Hubner)
Abstract
ABSTRAK
Pemanfaatan tanaman sebagai pestisida nabati disadari dapat menjadi bahan alternatif, karena ekstrak daun jarak memiliki sifat toksik dan daya penghambat makan larva S. exigua. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas ekstrak daun jarak (Ricinus communis) terhadap mortalitas larva bawang daun (Spodoptera exigua) dan tingkat konsentrasi ekstrak daun jarak (R. communis) yang menyebabkan mortalitas ulat bawang daun (S. exigua). Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan menggunakan desain penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan yaitu konsentrasi 0 ppm, 50 ppm, 100 ppm, 500 ppm, dan 1000 ppm. Sampel hewan uji diambil sebanyak ± 20 dari perkebunan kaleongku, Tondano Selatan, Minahasa dan diperbanyak di Tataaran sampai menjadi larva instar III. Pengujian ekstrak dilakukan dengan cara mencelup pakan ke dalam larutan ekstrak. Parameter yang diamati adalah mortalitas larva bawang daun (S. exigua). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun (R. communis) memiliki aktivitas terhadap mortalitas larva S. exigua, tingkat konsentrasi penyebab mortalitas terdapat pada konsentrasi 1000 ppm dengan menunjukkan mortalitas larva tertinggi mencapai 86,7% dan mortalitas larva terendah terdapat pada tingkat konsentrasi 50 ppm.
ABSTRACT
It is realized that the use of plants as vegetable pesticides can be an alternative material, because the jatropha leaf extract has toxic properties and inhibits eating of S. exigua larvae. The purpose of this study was to determine the activity of Jatropha leaf extract (Ricinus communis) on the mortality of leek larvae (Spodoptera exigua) and the concentration level of jatropha leaf extract (R. communis) which caused mortality of scallion worms (S. exigua). This study used an experimental method using a completely randomized design research design (CRD) with five treatments, namely concentrations of 0 ppm, 50 ppm, 100 ppm, 500 ppm, and 1000 ppm. Samples of test animals were taken as much as ± 20 from the kaleongku plantation, South Tondano, Minahasa and reproduced at the Tataaran until they became third instar larvae. Extract testing is done by dipping the feed into the extract solution. The parameter observed was the mortality of green onion larvae (S. exigua). The results showed that the leaf extract (R. communis) had activity on the mortality of S. exigua larvae, the level of the concentration that caused mortality was at a concentration of 1000 ppm, indicating that the highest larval mortality reached 86.7%. and the lowest larval mortality was found at the concentration level of 50 ppm.