Culture Shock Masyarakat Perumahan terhadap Masyarakat Lokal di Desa Pacellekang, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa
DOI:
https://doi.org/10.53682/jpjsre.v5i2.12201Keywords:
Culture Shock, Adaptasi, SosialisasiAbstract
Masyarakat perumahan di Desa Paccellekang, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa, mengalami gegar budaya atau culture shock terhadap masyarakat lokal setempat karena perbedaan budaya, kebiasaan, dan bahasa daerah (beserta dialek bahasa Indonesianya). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses terjadinya fenomena culture shock pada masyarakat perumahan terhadap masyarakat lokal di Desa Pacellekang, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa, beserta solusi untuk mengatasi fenomena tersebut. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif yang menekankan pada kajian yang mendalam dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa culture shock terjadi melalui empat fase yaitu fase optimistik, masalah kultural atau culture shock, recovery, dan adaptation. Solusi untuk mengatasinya dengan membuka diri, adaptasi, dan bersosialiasi. Fenomena culture shock merupakan fenomena kultural akibat ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.
References
Abdullah, A. D., Fabriar, S. R., Rachmawati, F., & Azida, M. (2023). Komunikasi Antarbudaya: Keharmonisan Sosial dalam Masyarakat Multikultur. Penerbit NEM.
Ahmad, A. (2022). Dampak Fenomena Culture Shock terhadap Adaptasi Sosial-Budaya pada Mahasiswa Perantauan FTIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi
Dakhi, A. S. (2022). Pengantar Sosiologi. Deepublish.
Devinta, M. (2015). Fenomena Culture Shock (Gegar Budaya) pada Mahasiswa Perantauan Di Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Sosiologi.
Dianingrum, S. K. (2022). Analisis Culture Shock pada Pegawai di Era New Normal. Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, Adminsitrasi dan Pelayanan Publik.
FUADI, M. H. (2018). Culture Shock pada Mahasiswa Asal Riau di Surakarta. Skripsi.
Hasmar, I., Fatimah, J. M., & Farid, M. (2023). Analisis Komunikasi Antarbudaya dalam Proses Adaptasi Masyarakat Etnik Bugis dan Etnik Papua di Kota Jayapura. Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan, 17(3), 1805-1827.
Irwan, dkk. (2021). Pengantar Sosiologi Umum. Yogyakarta: Deepublish
Khoirunnisa, Y. (2019). Fenomena Gegar Budaya pada Warga Negara Perancis yang Bekerja di Jakarta. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya.
Musaad, M., & Dahrif, H. (2020). Dampak Program Pemberdayaan Ekonomi Lokal terhadap Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Adat di Kabupaten Biak Numfor: English. Studia Komunika: Jurnal Ilmu Komunikasi, 3(2), 16-23.
Permata, A. I., & Abidin, S. (2024). Interaksi antarbudaya masyarakat suku melayu dan suku batak di kecamatan batu aji. SCIENTIA JOURNAL: Jurnal Ilmiah Mahasiswa, 6(4), 55-63.
Pribadi, J. D. (2021). Gegar Budaya (Culture Shock) Akibat Pandemi Covid-19. Seminar Nasional Administrasi Bisnis dan Manajemen.
Pongantung, C. A., Manafe, Y. D., & Liliweri, Y. K. N. (2018). Dinamika Masyarakat Dalam Proses Adaptasi Budaya. Jurnal Communio: Jurnal Jurusan Ilmu Komunikasi, 7(2), 1225-1229.
Rinaldi, R., Nur, R., Afdal, M., & Fatmawati, F. (2024). Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Pasca Kehadiran Perumahan (Studi Di Kelurahan Bontoala Kec. Pallangga Kab. Gowa). PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi), 6(3), 259-270.
Rosmayani. (2022). Culture Shocked Penduduk Migran terhadap Penduduk Lokal di Betungan Kedurang Ilir Bengkulu Selatan. Skripsi.
Zusmelia, dkk. (2023). Ekonomi Kreatif dalam Perspektif Sosiologi Ekonomi dan Politik. Yogyakarta: Deepublish
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 JURNAL PARADIGMA : Journal of Sociology Research and Education

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.