Peran Orang Tua dalam Pembentukan Karakter Tanggung Jawab Anak Remaja di Desa Tonom Kecamatan Dumoga Timur
DOI:
https://doi.org/10.53682/jpjsre.v5i2.7926Keywords:
Peran, Orang Tua, Karakter, Tanggung JawabAbstract
Permasalahan dalam penelitian ini adalah kebanyakan anak khususnya remaja yang ada di desa Tonom melakukan tindakan-tindakan yang meresahkan orang tua mereka bahkan warga masyrakat. Dimana sering dijumpai dijalan-jalan sekitar desa para remaja dengan tidak ada rasa takut terhadap orang tua melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan usia mereka seperti merokok, minum-minuman keras/berakhohol dan tak jarang ketika dalam keadaan mabuk mereka membuat keributan dan keonaran sesama remaja, bahkan ada yang megisap lem-ehabond serta kurangnya control orang tua dalan pergaulan anak. Tinjauan ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana peran orang tua dalam pembentukan karakter tanggung jawab anak remaja di Desa Tonom. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa orang tua di Desa Tonom belum berperan secara optimal dalam pembentukan karakter anak remaja. Peran orang tua dalam pembentukan karakter anak adalah untuk mendidik, membimbing, mengawasi, mengontrol, anak-anak remaja sangat penting dan harus untuk mencapai tahapan tetentu.
References
Abu Ahmadi. (1982). Psikologi Sosial, Surabaya:PT Bina Ilmu
Amir, Jauhari dan Elisah. (2011). Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran.jakarta : Prestasi Pustaka
Arifin, H. M. (2003). The Influence of Competence, Motivation, and Organisational Culture to High School Teacher Job Satisfaction and Performance. International Education Studies, 8(1), 38-45.
Althof, W,. & Berkowitz, MW (2006). Pendidikan moral dan pendidikan karakter: hubungan dan perannya dalam pendidikan kewarganegaraan. Jurnal Pendidikan Moral, 35(4), 495-518. https://doi.org/10.1080/03057240601012204
Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional.
Bestari, P. dan Syaifullah (peny.). 2010. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam Membangun Karakter Bangsa. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional.
Gulo, W. (1982). Strategi Belajar Mengajar (Cover Baru). Grasindo.
Gunarwan. (2005). “Tanamkan Nilai MoralDalam Keluarga”. Kedaulatan Rakyat11 Juli 2005.
Hasan, S. (2010). Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Puskur BalitbangKemendiknas.
Herdhiana, R., & Noviadi, M. (2018). Implementasi Pendidikan Moral & Karakter Dalam Pembinaan 516 Kecakapan Hidup Sosial Mahasiswa di Perguruan Tinggi, 115(Icems 2017), 170-174.
Kamisa. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.Surabaya: Kartika.
kelas V sekolah dasar. Jurnal Gentala Pendidikan Dasar, 1(1), 61-72.
Kusuma, D. (2018). Pembentukan Karakter Religius Melalui Pembiasaan Shalat Berjamaah. Jurnal Kewarganegaraan, 2(2), 34-40.
Kurniawan, MI (018). Pancasila Sebagai Dasar Pendidikan Karakter Bangsa. Dalam Prosiding ke-1 Konferensi Internasional Tentang Tanggung Jawab Global Intelektual (ICIGR 2017) (Vol. 125, hlm. 268-270). Paris, Prancis: Atlantis Press. https://doi.org/10.2991/icigr-17.2018.64
Lonto, AL, Wua, T.D., Pangalila, T., & Sendouw, R. (2018). Moral Kerja, Profesi Pengajar dan Karakter Pendidikan dalam Membentuk Karakter Siswa. Jurnal Internasional Teknik dan Teknologi (UEA), 7(4), 99-103. https://doi.org./10.14419/ijet.v7i428.
Lickona. (1992). Educating for Character How Our Schools andResponsibility. New York: BantamBooks.
Lonto, Apeles Lexi. (2017). Pengembangan Model Pendidikan Karakter Berbasis Nilai Sosio-Kultural pada Siswa SMA di Minahasa. MIMBAR, Jurnal Sosial dan Pembangunan, 31(2), 319. https://doi.org/10.29313/mimbar.v31i2.1416
Latief, A., Nadir, M., Pangalila, T., & Lonto, AL (2018). Revitalisasi Nilai Pancasila dalam Pembangunan Karakter Warga Negara Indonesia. Konferensi Internasional Ilmu Sosial ke-1 (ICSS 2018), 226(lks), 923-926. Diperoleh dari https://www.atlantis-press.com/proceedings/series/assehr
Lonto, Apeles Lexi, & Pangalila, T. (2013). Etika Kewarganegaraan. Yokyakarta: Ombak. Diperoleh dari www.penerbitombak.com
Mulyasa, H E. “Manajemen Pendidikan Karakter, Cet.” V, Jakarta: Bumi Akara, 2013,165.
Oppenheim. (2004). URGENSI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI ANAK: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM MEMBENTUK GENERASI EMAS. Eksplorasi, 28(2).
Pemerintah Republik Indonesia. 2010. Desain Induk Pengembangan Karakter Bangsa Tahun 2010-2025. Jakarta: Rineka Cipta
Saunders, W. B. (1977). Karakter Pembeda Sifat Manusia.
Suyanto. 2009. Urgensi Pendidikan Karakter. Diakses melalui http://www.mandikdasmen.depdiknas.gp.id/web/pages/urgensi.html (10 Maret 2012).
Sudarajat, A. 2010. Apa Pendidikan Karakter Itu. (Online). Diakses melalui http://akhmadsudarajat.wordpress.com/2010/09/15/konsep-pendidikan-karakter/
Soekanto, S. (2002). Sosiologi suatu Pengantar. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Sudjana,2000. CBSA: Dasar-Dasar Prosesbelajar Mengajar.Bandung: PT Sinar BaruAlgeandra.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung:Alfabeta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian untuk Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Wibowo, I. S. (2016) Peran guru dalam pembentukan tanggung jawab siswa
Wening, S. (2012). Pembentukan karakter bangsa melalui pendidikan nilai. Jurnal Pendidikan Karakter, (1)
Zubaidi. 2011. Desain Pendidikan Karakter. Jakarta: Prenada Media Group.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 JURNAL PARADIGMA : Journal of Sociology Research and Education
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
