Reproduksi Budaya Batik Milenial: Upaya Pelestarian dan Inovasi Batik Tradisional di Identix Batik Semarang

Authors

  • Muhammad Ulin Nuha Saputra Universitas Negeri Semarang
  • Kuncoro Bayu Prasetyo Universitas Negeri Semarang

DOI:

https://doi.org/10.53682/jpjsre.v4i2.8046

Keywords:

millennial batik, innovation, conservation, cultural reproduction

Abstract

Batik adalah salah satu seni budaya khas Indonesia yang telah diakui sebagai warisan budaya oleh UNESCO.  Akan tetapi eksistensi seni budaya batik mengalami banyak tantangan baik dari luar seperti adanya klaim sebagai budaya milik negara tetangga, maupun tantangan dari dalam yaitu rendahnya minat generasi muda terhadap batik karena dipersepsikan sebagai hal yang kuno dan tidak update. Di tengah tantangan tersebut, Identix batik  Semarang tumbuh menjadi gerakan masyarakat untuk mempertahankan eksistensi batik pada kalangan generasi muda dengan menggaungkan produk “batik milenial”. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui latar belakang Identix Batik melakukan pelestarian budaya melalui inovasi batik milenial, serta untuk menjelaskan proses reproduksi budaya yang berlangsung dalam wujud batik milenial. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, dengan melakukan observasi di rumah produksi batik serta wawancara dengan pendiri usaha, desainer dan konsumen milenial. Data dianalisis dengan menggunakan konsep reproduksi budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Identix Batik melakukan upaya pelestarian budaya melalui inovasi batik milenial karena upaya pelestarian yang paling efektif adalah dengan melibatkan generasi muda sebagai generasi pewaris budaya sehingga memunculkan inovasi batik milenial yang memadukan tradisionalitas batik dengan modernitas generasi muda. Upaya tersebut mendorong terjadinya reproduksi budaya batik baik dalam aspek reproduksi motif maupun dalam aspek desain fashion. Reproduksi budaya batik milenial tersebut menjadikan Identix Batik dapat melestarikan sekaligus menginovasikan batik sehingga lebih disukai generasi muda.

References

Adita, M. D., & Randi, M. J. (2020). Inovasi Batik Mangrove Brebesan Sebagai Dasar Penguatan Budaya Lokal Kabupaten Brebes. Agrisaintifika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 4(1), 80-86.

Andika, B., & Sari, F. D. (2019). Keberadaan Rapa’i Dabo’ih Grup Bungong Sitangkee Sebagai Reproduksi Budaya di Perkampungan Bekas Evakuas Care Korban Pasca Tsunami Aceh. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 8(2), 455-459.

Andri, Laura (2020). Konservasi Budaya Seni Tradisi Desa Tlogopucang Kabupaten Temanggung. Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi. Vol.3, No.2, Hal.182-188.

Azizah, Nurul Safura (2020). Pengaruh Literasi Keuangan, Gaya Hidup pada Perilaku Keuangan pada Generasi Milenial. Jurnal Prisma (Platform Riset Mahasiswa Akuntansi), Vol.01, No.02, Hal:92-101.

Faris, Boby Akbar (2019). Lunturnya Minat Generasi Muda terhadap Seni dan Budaya Tradisional Indonesia. https://www.indonesiana.id/read/133646/lunturnya-minat-generasi-muda-terhadap-seni-dan-budaya-tradisional-indonesia (diakses pada September 2023) .

Nediari, A., & Hartanti, G. (2014). Pendokumentasian aplikasi ragam hias Toraja sebagai konservasi budaya bangsa pada perancangan interior. Humaniora, 5(2), 1279-1294.

Hartanti, G., & Setiawan, B. (2019). Pendokumentasian Aplikasi Ragam Hias Batik Jawa Tengah Motif Kawung, Sebagai Upaya Konservasi Budaya Bangsa Khususnya Pada Perancangan Interior. Aksen: Journal of Design and Creative Industry, 3(2), 25-37.

Iswahyudi, M., dan Iqbal, A(2018). Minat Generasi Milenial untuk Berwirausaha. Jurnal Akuntansi dan Pendidikan. Vol.7, No.2, Hal:95-104.

Kanzunnudin, M (2016). Penulisan Cerita Rakyat sebagai Konservasi Budaya Lokal. https://www.researchgate.net/profile/Mohammad-Kanzunnudin/publication/321106069_PENULISAN_CERITA_RAKYAT_SEBAGAI_KONSERVASI_BUDAYA_LOKAL/links/5a0da008a6fdcc39e9c13461/PENULISAN-CERITA-RAKYAT-SEBAGAI-KONSERVASI-BUDAYA-LOKAL.pdf (diakses pada September 2023).

Kustiani, Rini (2017). Hari Batik Nasional, Kenapa Anak Muda Tak Berminat Jadi Pembatik?. https://cantik.tempo.co/read/1021326/hari-batik-nasional-kenapa-anak-muda-tak-berminat-jadi-pembatik (diakses pada September 2023).

Lestari, TS, dan Suminar, T (2020). Pemberdayaan sebagai Upaya Peningkatan Konservasi Budaya Lokal di Desa Menari Tanon. Journal of Nonformal Education and Community Empowerment Vol.4, No.1, ISSN.2579-4256, Hal:1-16.

Maziyah, S., Mahirta, M., & Atmosudiro, S. (2016). Makna Simbolis Batik Pada Masyarakat Jawa Kuna. Paramita: Historical Studies Journal, 26(1), 23-32.

Miles, M. B. & Huberman, M. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Penerbit. Universitas Indonesia.

Mucholil, I., Gede Oka, R., Iman Iswari, F. R., Indra, B. P., & Linggar, M. S. (2021). Pengembangan Pemasaran Desa Batik Jetis Di Era Digital. Prapanca: Jurnal Abdimas, 1 (1), 60-68.

Nanda, A. D., Prasetyo, K. B., & Gunawan, G. (2017). Reproduksi Budaya Pada Komunitas Diaspora Jawa di Daerah Transmigrasi (Studi Kasus di Desa Bagelen Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung). Solidarity: Journal of Education, Society and Culture, 6(1), 96-108.

Nasution Abdul Fattah (2023). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Harfa Creative.

Parmono, Kartini (2013). Nilai Kearifan Lokal dalam Batik Tradisional Kawung. Jurnal Filsafat, Vol.23, No.2. Hal:134-146.

Pramono, S., Sabana, S., Haldani, A., & Saidi, A. I. (2019). Semiotika Visual Dalam Pertukaran Tanda Dan Makna Sosial Politik Pada Batik Karya Hardjonagoro Go Tik Swan. Jurnal Sosioteknologi, 18(3), 497-508.

Pratiwi, Widya Ayu (2020). Pengaruh Inovasi Produk dan Social Media Marketing terhadap Sales Performance pada IKM Batik Gedog Kabupaten Tuban. Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN), Vol.8. No.1, Hal:681-687.

Rais, N. A. R., & Efendi, T. F. (2020, November). Perancangan Sistem Informasi Batik di Toko Andini Plupuh. In Prosiding Seminar Nasional & Call for Paper STIE AAS (Vol. 3, No. 1, pp. 169-176).

Sakul, P. (2020). Perlindungan hukum terhadap hak cipta warisan budaya batik bangsa indonesia ditinjau dari perspektif hukum internasional. Lex Privatum, Vol 8 No. (3). https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexprivatum/article/view/29865

Soekanto Soerjono (2013). Sosiologi Suatu Pengantar. Depok: PT. Raja Grafindo Persada.

Jamilah, N. (2022). Pengaruh Perayaan Tradisi Budaya “Per-Peran” Pasca Lebaran Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Pesisir Desa Bandaran. Revenue: Jurnal Ekonomi Pembangunan dan Ekonomi Islam, 5(02), 25-39.

Supriono (2020). Pengembangan Konservasi Wisata Budaya melalui Wisata Even (Studi pada Pelaksanaan Festival Reyog Nasional di Kabupaten Ponorogo). Jurnal Profit, Vol.14, No.1, Hal:69-74.

Vizizou, Chiesa Ikhwan (2022). Sudut Pandang Generasi Muda Masa Kini Tentang Batik sebagai Pakaian Kuno. https://kumparan.com/user-25062022132729/sudut-pandang-generasi-muda-masa-kini-tentang-batik-sebagai-pakaian-kuno-1yLZWt G7cGX/1 (diakses pada September 2023).

Zis, S. F., Effendi, N., & Roem, E. R. (2021). Perubahan perilaku komunikasi generasi milenial dan generasi z di era digital. Satwika: Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 5(1), 69-87.

Published

2023-12-19

How to Cite

Saputra, M. U. N. ., & Prasetyo, K. B. . (2023). Reproduksi Budaya Batik Milenial: Upaya Pelestarian dan Inovasi Batik Tradisional di Identix Batik Semarang. JURNAL PARADIGMA : Journal of Sociology Research and Education, 4(2), 126-140. https://doi.org/10.53682/jpjsre.v4i2.8046