PERJUANGAN ARUNG SINGKANG DAN DOMINASI KOLONIALISME (1726-1765)
Keywords:
Perjuangan Arung Singkang, Kerajaan Wajo, VOC-BoneAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang memengaruhi perjuangan Arung Singkang serta menganalisis bentuk dan dampak perjuangan Arung Singkang dalam membebaskan kerajaan Wajo dari kekuasaan VOC dan dominasi kerajaan Bone. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah menurut Louis Gottschalk melalui empat tahap, yaitu Pertama, melakukan perumusan masalah dan observasi historis guna memeroleh sumber-sumber yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Kedua, melakukan kritik sejarah atau pengujian data informasi yang diperoleh dari berbagai sumber. Ketiga, melakukan generalisasi atau kategorisasi data sesuai permasalahan, dan Keempat, melakukan pencarian (analisis) sebab-akibat dari masalah yang diteliti. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: pertama, Wajo mulai muncul sekitar 1399, nama kerajaan ini diambil dari nama sebuah pohon besar yaitu bajok. Di bawah pohon inilah, rakyat Boli mengadakan perjanjian dengan La Tenribali sebelum diangkat menjadi Batara Wajo I. Kemudian Boli dibentuk oleh 3 orang bangsawan yang kemudian mengangkat La Tenribali menjadi raja pada Kerajaan Wajo. Kedua, Faktor-faktor Arung Singkang melakukan perjuangan dalam melawan Kolonialisme disebabkan oleh jatuhnya kerajaan Wajo ketangan Belanda dan Bone yang membuat masyarakat Wajo menjadi sengsara. Belanda juga memonopoli perdagangan sehingga merugikan kerajaan Wajo. Selain itu, karena ada yang diyakini dalam nilai siri’ na pacce. Ketiga, Bentuk perjuangan yang dilakukan Arung Singkang terhadap VOC adalah dengan menyatukan, dan mempersiapkan pasukan Wajo guna melakukan perlawanan, kemudian melakukan serangan terhadap VOC, Serangan ini digencarkan selama beberapa tahun. Arung Singkang akhirnya berhasil mengusir VOC dan Bone dari Wajo.