ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM INTERAKSI MAHASISWA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI MANADO
DOI:
https://doi.org/10.53682/soculijrccsscli.v1i2.2594Keywords:
alih kode, campur kodeAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bentuk alih kode dan campur serta faktor-faktor penyebab terjadinya alih kode dan campur kode dalam interaksi mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Manado. Di samping itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengembangkan perangkat pola pembinaan pemakaian bahasa Melayu Manado sebagai alat komunikasi mahasiswa. Urgensi secara teoretis penelitian ini adalah dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam memperkaya kajian linguistik di bidang sosiolinguistik yang berkaitan dengan alih kode dan campur kode, dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang bagaimana berinterkasi dan bertindak tutur dengan baik. Secara praktis adalah dapat menjadi bahan perbandingan dalam pembelajaran bahasa-bahasa yang diajarkan di FBS Unima, juga sebagai bahan informasi bagi dosen bahasa yang mengajar sosiolinguistik terlebih khusus alih kode dan campur kode, dan faktor-faktor penyebab terjadinya alih kode dan campur kode. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) wujud atau bentuk alih kode dalam interaksi/percakapan melalui telepon mahasiswa FBS Unima adalah: alih kode intern atau alih kode dalam bahasa sendiri; dan alih kode ekstern atau alih kode dari bahasa sendiri ke dalam bahasa asing; (2) faktor-faktor penyebab terjadinya alih kode dalam interaksi/percakapan melalui telepon mahasiswa FBS Unima adalah: penutur, lawan tutur, perubahan situasi tutur, perubahan dari formal ke informal atau sebaliknya, dan perubahan topik pembicaraan; (3) wujud atau bentuk campur kode dalam interaksi/percakapan melalui telepon mahasiswa FBS Unima adalah: penyisipan unsur dalam bentuk kata, penyisipan unsur yang berwujud frasa, penyisipan unsur yang berwujud baster, penyisipan unsur yang berwujud pengulangan kata, dan penyisipan unsur berwujud klausa; dan (4) faktor-faktor penyebab terjadinya campur kode dalam interaksi/percakapan melalui telepon mahasiswa FBS Unima adalah: faktor kebahasaan, faktor kebiasaan, faktor tidak ada ungkapan yang tepat dalam bahasa yang sedang dipakai, faktor latar belakang sikap penutur, dan (5) faktor topik pembicaraan.
References
Aslinda, dan Leni Syafiahya. 2014. Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: Refika Aditama.
Chaer, Abdul. 1995. Linguistik Umum. Jakarta: Rhineka Cipta.
Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010. Sosiolinguistik: Suatu Perkenalan Awal. Jakarta: Rhineka Cipta.
Djajasudarma, T. Fatimah. 2010. Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Bandung: PT Refika Aditama.
Koentjaraningrat. 1967. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta: Dian Rakyat.
Levi-Strauss, C. 1963. Structural Antrophology. New York: Basic Books.
Nababan, P.W.J. 1984. Sosiolinguistik: Suatu Pengantar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka.
Rahardi, R Kunjana. 2001. Sosiolinguistik: Campur Kode dan Alih Kode. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Saleh, Muhammad dan Mahmudah. 2006. Sosiolinguistik. Makassar: Badan Penerbit UNM.
Sudaryanto. 1988. Metode Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Suwito. 1983. Sosiolinguistik: Teori dan Problema. Surakarta: Universitas Mataram.
Suwito. 1985. Pengantar Awal Sosiolinguistik: Teori dan Problema. Surakarta: Henry Offset.
Ulfiani, Siti. 2014. “Alih Kode dan Campur Kode dalam Tuturan Masyarakat Bumiayu”. (www.unaki.ac.id/ejournal/index/php). Diakses Tanggal 14 Desember 2020.