PEMANFAATAN LIMBAH ABU TERBANG (FLY ASH) SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN CAMPURAN BETON

Abstract

Proyek konstruksi di Indonesia seringkali memilih beton sebagai material utama karena keunggulan efektivitas
dan efisiensinya. Salah satu upaya untuk menghasilkan beton berkualitas tinggi adalah dengan memanfaatkan
limbah material yang belum dimaksimalkan penggunaannya. Limbah tersebut dapat diolah sebagai bahan
tambahan dalam campuran beton. Salah satu jenis limbah yang dimaksud adalah abu terbang (Fly Ash), yang
berasal dari proses pembakaran batu bara di PLTU. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh
penambahan abu terbang pada beton dan menentukan kadar optimal abu terbang dalam campuran beton tersebut.
Pengujian ini bertujuan untuk mengukur kuat tekan beton pada umur 7, 14, 21, dan 28 hari dengan menggunakan
variasi proporsi abu terbang (Fly Ash) sebanyak 5%, 10%, 20%, dan 40%. Proporsi abu terbang ini ditambahkan
berdasarkan jumlah bahan pengikat, kemudian hasilnya dibandingkan dengan beton normal. Penelitian ini
mengungkapkan bahwa penambahan abu terbang mempengaruhi kekuatan tekan beton. Pada umur 14 dan 21
hari, beton dengan campuran abu terbang menunjukkan kekuatan tekan lebih rendah dibandingkan beton biasa,
namun lebih tinggi pada umur 7 dan 28 hari. Beton dengan campuran 10% abu terbang pada umur 21 hari
memiliki kekuatan tekan sebesar 15,5 MPa. Dengan demikian, abu terbang dari PLTU Amurang dapat
dimanfaatkan sebagai bahan tambahan dalam produksi beton nonstruktural.