ANALISIS BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE CRASHING PADA KETERLAMBATAN PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN DAN OPRIT BOULEVARD II KOTA MANADO
Keywords:
Metode Crashing, Keterlambatan, JembatanAbstract
Waktu pelaksanaan yang singkat dengan biaya minimal tanpa mengorbankan kualitas kerja dianggap sebagai
tolok ukur keberhasilan proyek. dalam pengamatan peneliti terjadi deviasi - 1,27% pada tanggal 1-8 juni
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pada item apa saja yang mengalami keterlambatan, durasi waktu
optimum, dan perbandingan waktu dan biaya sebelum dan sesudah Crashing metode yang digunakan untuk
penelitian ini adalah metode Crashing dengan alternatif penambahan tenaga kerja dan penambahan jam kerja
(lembur). Dari analisis yang dilakukan dengan alternatif Crashing penambahan 1 jam lembur durasi: 424 hari
dengan biaya Rp.69.346.928.500, Crashing penambahan 2 jam lembur durasi: 413 hari dengan biaya
Rp.69.643.975.375, dan Crashing penambahan 3 jam lembur durasi: 409 hari dengan biaya
Rp69.778.037.875 durasi optimum yang digunanakan adalah Crashing penambahan 1 jam lembur dengan
nilai Costslope terkecil. selanjutnya dengan Crashing penambahan pekerja 25% durasi: 418 hari dengan biaya
Rp.69.535.141.000, Crashing penambahan pekerja 50% durasi: 391 hari dengan biaya Rp.69.531.141.000,
dan Crashing penambahan pekerja 75% durasi:375 hari dengan biaya Rp.69.534.741.000 durasi optimum
yang digunanakan adalah Crashing penambahan pekerja 75% dengan nilai Costslope terkecil.adapun
pekerjaan yang mengalami keterlambatan adalah pekerja aspal. durasi optimum yang didapat adalah
durasi:424 hari dengan biaya Rp.69.346.928.500 (Crashing penambahan 1 jam lembur, dan durasi:375 hari
dengan biaya Rp.69.534.741.000.