HIGH PERFORMANCE ARCHITECTURE SEBAGAI INDIKATOR PROSES PENGUKURAN KERANGKA KONSEPTUAL ARSITEKTUR HIJAU PADA BANGUNAN NON-RESIDENSIAL

Authors

  • Freike Eugene Kawatu Universitas Negeri Manado

DOI:

https://doi.org/10.53682/dsa.v1i2.3572

Keywords:

High Performance, Green Architecture, Bangunan Non-Residensial

Abstract

Perancangan bangunan yang hemat energi sekarang ini sudah bukanlah sekedar fitur bangunan saja, melainkan menjadi sebuah sasaran desain untuk mengantisipasi krisis energi yang terjadi di abad ke-21 ini. Desain bangunan High-performance Architecture (Arsitektur Performa Tinggi) merupakan alternatif perwujudan bangunan yang hemat energi. Di lain pihak, bangunan yang membutuhkan performa tinggi seperti bangunan non-residensial merupakan jenis bangunan yang berkontribusi tinggi terhadap perusakan dan pencemaran lingkungan. Dunia Arsitektur sendiri telah lama menumbuhkan tren bangunan yang ramah lingkungan melalui konsep Arsitektur Hijau. Sangat menarik untuk mengukur konsep Arsitektur Hijau itu sendiri pada bangunan non-residensial yang menggunakan desain high-performance architecture dimana terdapat korelasi antara bangunan yang hemat energi sekaligus ramah lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk mengidentifikasi secara statistik korelasi indikator – indikator high-performance architecture dengan hasil kinerja bangunan yang berhubungan dengan Arsitektur Hijau, seperti tingkat green building, biaya, dan jadwal, pada bangunan – bangunan yang telah memiliki sertifikat Green. Hasil dari penelitian ini berkontribusi pada pengetahuan perancangan arsitektur dengan memberikan bukti statistik yang menggaris bawahi pentingnya indikator – indikator high-performance pada hasil kinerja bangunan melalui proses implementasi Arsitektur Hijau.

Downloads

Published

2022-03-07

How to Cite

Kawatu, F. E. . (2022). HIGH PERFORMANCE ARCHITECTURE SEBAGAI INDIKATOR PROSES PENGUKURAN KERANGKA KONSEPTUAL ARSITEKTUR HIJAU PADA BANGUNAN NON-RESIDENSIAL. Jurnal Ilmiah Desain Sains Arsitektur (DeSciArs), 1(2), 37-47. https://doi.org/10.53682/dsa.v1i2.3572