Jurnal Ilmiah Desain Sains Arsitektur (DeSciArs)
https://ejurnal.unima.ac.id/index.php/desciars
<p>Jurnal Ilmiah Desain Sains Arsitektur (DesCiArs) merupakan Jurnal yang dikelola oleh Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado. Jurnal Ilmiah Desain Sains Arsitektur (DesCiArs) menjadi wadah publikasi hasil penelitian dalam bidang ilmu perancangan bangunan dan arsitektur <a style="display: none;" href="https://lockhartbistro.com/">Joker123</a>.</p> <p style="display: none;"><a href="https://lockhartbistro.com/">Joker123</a></p>Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Negeri Manadoen-USJurnal Ilmiah Desain Sains Arsitektur (DeSciArs)2829-7237REDESAIN PASAR TRADISIONAL TOMOHON DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR DI KOTA TOMOHON
https://ejurnal.unima.ac.id/index.php/desciars/article/view/7786
<p><em>Traditional markets are places for buying and selling transactions for food necessities. One of the markets in Tomohon City is the traditional market (Pasar Beliman Tomohon), a market with conditions that appear to be irregular in terms of the grouping of food types and circulation that is not well mapped. As time went by, traders began to fill up on the sides of the road, disrupting transportation activities on the highway. In general, the city of Tomohon is located in a strategic place, apart from being known as an educational city and tourist destination, this city is also known as a city that has traditional markets in Indonesia in North Sulawesi. Broadly speaking, usually the market is known as the process that occurs between buyers and sellers in reaching an agreement on price. And seeing this phenomenon, especially the increasing presence of visitors from within the city and from outside the city, this has triggered the development of a market that is increasingly crowded with the activities of traders and buyers. The application of Neo-vernacular architecture in the design of this traditional market can provide a representative image of the city of Tomohon, including the Paslaten 1 sub-district, which expresses elements of the shape of the surrounding environment as well as models of craft products from the Paslaten sub-district.</em></p> <p> </p>Semuel MolokuM.Y. Noorwahyu BudhyowatiFreike E. Kawatu
Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Desain Sains Arsitektur (DeSciArs)
2025-01-042025-01-04429310110.53682/dsa.v4i2.7786PERANCANGAN KAWASAN WISATA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR REGIONALISME DI PULAU MAKALEHI
https://ejurnal.unima.ac.id/index.php/desciars/article/view/7803
<p>Pulau Makalehi memiliki potensi untuk berkembang pada bidang pariwisata, dilihat dari keindahan alam seperti bentuk danau yang menyerupai hati. Berbagai keterbatasan dan kendala menjadikan pulau makalehi kurang memiliki peminat dalam hal berwisata. Untuk menarik minat wisatawan perancangan kawasan wisata diharuskan untuk menunjang kegiatan wisatawan serta menggunakan konsep yang dapat lebih memperlihatkan keistimewaan dari pulau makalehi. Penggunaan gaya arsitektur regionalisme dapat mepertahankan keistimewaan, keindahan alam, hingga tradisi setempat agar dapat mengurangi kerusakan alam ataupun ketidakseimbangan antara lingkungan sekitar dan perancangan yang ada. Perancangan bangunan fasilitas pada kawasan wisata ini mengambil patokan atau gambaran besar dari rumah adat suku sangihe yaitu <em>bale geguwa</em> dan <em>bale lawo.</em> Selain mencontoh rumah adat, perancangan kawasan wisata ini juga menggabungkan pola-pola, unsur, dan prinsip yang ada pada berbagai tradisi budaya di pulau makalehi hingga memperhatikan iklim yang ada.</p>Christy PusungMohammad Fachruddin SuhartoFreike Eugene Kawatu
Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Desain Sains Arsitektur (DeSciArs)
2025-01-042025-01-044210211710.53682/dsa.v4i2.7803PERANCANGAN TAMAN SENI TARI TRADISIONAL DAN MODERN DENGAN PENDEKATAN METAFORA DI TONDANO
https://ejurnal.unima.ac.id/index.php/desciars/article/view/8281
<p>Kota Tondano memiliki beragam seni tari juga warisan budaya dari Suku Minahasa seperti tarian maengket, kabasaran, katrili. Seiring berjalannya waktu di tondano adanya seni tari modern atau sering kita dengar dengan kata <em>“dance” </em>Banyaknya kegiatan dan pelaku seni yang ada, membuat pemerintah setempat membuat juga kegiatan dalam bentuk perlombaan dan apresisasi seputar kesenian di Kota Tondano, namun kegiatan-kegiatan tersebut tidak dilakukan pada tempat yang representative. ‘TAMAN SENI TARI ’ Pusat Kesenian sebagai sarana apresiasi, edukasi dan rekreasi di Kota Tondano sebagai solusi dari permasalahan belum tersedianya tempat sebagai pusat untuk melakukan kegiatan-kegiatan seni yang berpotensi untuk lebih mengembangankan dan memberikan wadah bagi kota dan menjadi faktor pendukung yang dapat membawa Kota Tondano lebih dikenal luas dengan menjadi destinasi wisata dunia. Dengan pendekatan Metafora pada perancangan bermaksud untuk merancang suatu tempat yang memiliki bentuk yang baru di Minahasa melalui konsep bentuk pada hasil desain.</p>Gissela Fiska TinggogoyMoh. Fachruddin SuhartoAntoinette L.G. Katuuk
Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Desain Sains Arsitektur (DeSciArs)
2025-01-042025-01-044211813310.53682/dsa.v4i2.8281 PENDEKATAN PERANCANGAN ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR DI KAWANGKOAN TERMINAL BUS TIPE B
https://ejurnal.unima.ac.id/index.php/desciars/article/view/8548
<p><em>This design aims to design a Type B Bus Terminal to meet and complement the needs of passengers in Kawangkoan, Minahasa Regency, North Sulawesi. Site area 31,067 m2, KDB 40% = 12,427 m2, KDH 60% = 15,545 m2. According to BPS Minahasa in 2017-2022, the number of people in Minahasa is increasing, with this increase, more and more people need vehicles from one place to another, the author conducted a survey in the Kawangkoan area which only has one terminal and a terminal that is only 1ha in size, does not have adequate availability of transportation facilities and infrastructure such as irregular vehicle circulation that is not yet available signs and directions so that it has not met the standards of Terminal Type B. The steps in this design process include Data Collection, Analysis and Synthesis / Concept, so that in this design can be realized properly and meet Type B Terminal Standards.</em></p> <p><em> </em></p>Yafet DumaAntoinette L. Grace KatuukCindy M. Liando
Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Desain Sains Arsitektur (DeSciArs)
2025-01-042025-01-044213414410.53682/dsa.v4i2.8548PERANCANGAN RESORT PUNCAK RURUKAN DI KOTA TOMOHON
https://ejurnal.unima.ac.id/index.php/desciars/article/view/8574
<p>Di zaman yang sudah lebih berkembang ini, resort tidak lagi hanya sebagai fasilitas akomodasi, melainkan juga sebagai fasilitas rekreasi. Oleh karena itu perlu dihadirkan resort dengan fasilitas rekreasi yang dapat mendukung wisatawan agar tetap betah. Dengan adanya Resort di Rurukan tentunya akan menjadi sarana hunian bagi wisatawan yang ingin berwisata dan menikmati lebih lama suasana yang nyaman dan tenang dan menikmati fasilitas rekreasi yang di sediakan. Pendekatan Perancangan Resort Puncak Rurukan di Kota Tomohon menggunakan pendekatan Arsitektur Ekologi yang merupakan konsep penataan yang nantinya mengutamakan desain dengan penggunaan teknologi berdasarkan manajemen etis yang ramah lingkungan dan menyatu dengan alam. Konsep pada perancangan ini mengacu pada konsep lingkungan, dimana keterkaitan antara fungsi dan aktivitas diperankan juga oleh lingkungan sekitar. Selain dari konsep lingkungan sekitar yang terintegrasi dengan alam, wujud lain dalam penerapan konsep ini yaitu pada massa bangunan yang mana memiliki beberapa massa dan fungsi yang berbeda – beda. Melalui pendekatan Arsitektur Ekologi, berupaya untuk membuat sebuah tempat yang bisa menggunakan energi, air dan sumber daya lain seefisien mungkin, dan sesedikit mungkin untuk tidak merusak alam juga bisa melindungi kesehatan penghuni dan meningkatkan produktivitas pengguna serta mengurangi polusi dan degradasi lingkungan.</p>Nathan GerungSonny MailangkayClaudia Irene Lombok
Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Desain Sains Arsitektur (DeSciArs)
2025-01-042025-01-044214515610.53682/dsa.v4i2.8574PERANCANGAN PET CARE CENTRE DI TONDANO DENGAN TEMA : ARSITEKTUR KONTEMPORER
https://ejurnal.unima.ac.id/index.php/desciars/article/view/8615
<p>Hewan kesayangan disebut juga sebagai hewan timangan atau hewan peliharaan, merupakan hewan yang dipelihara khususnya Anjing dan Kucing dengan maksud dan tujuan sebagai teman sehari – hari manusia. Namun dibalik segala manfaat memelihara hewan peliharaan, terdapat tanggung jawab yang besar untuk mengurus dan merawat hewan tersebut. Berdasarkan hal ini, penulis tertarik untuk mendesain tempat yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan hewan peliharaan, Pet Care Centre di Kota Tondano Menggunakan Tema Arsitektur Kontemporer, dengan konsep integrasi 5 Nilai Animal Walfare dengan 7 Prinsip Dasar Arsitektur Kontemporer yang menghasilkan Parameter Desain Heaven on Earth. Berlandaskan pada pengumpulan data dengan metode penelitian Kualitatif dan Metode Perancangan Rasional. Dengan adanya skripsi Perancangan Pet Care Centre ini diharapkan Masyarakat dapat sadar dan paham akan hak – hak hidup hewan peliharaan khususnya Anjing dan Kucing dan dapat lebih peduli dalam merawat hewan – hewan tersebut.</p>Gisela TendeanThreesje N. Harimu Moh. Fachruddin Suharto
Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Desain Sains Arsitektur (DeSciArs)
2025-01-042025-01-044215716810.53682/dsa.v4i2.8615PERANCANGAN KAWASAN WISATA FLORIKULTURA DI KOTA TOMOHON
https://ejurnal.unima.ac.id/index.php/desciars/article/view/8722
<p>Kota Tomohon sangat dikenal dengan Kota bunga, dengan demikian komoditas florikultura atau tanaman hias juga berpotensi untuk dikembangkan di Kota Tomohon, melalui tanaman hias Kota Tomohon di kenal di berbagai belahan dunia dengan event “Tomohon International Flower Festival”. Florikultura adalah cabang ilmu hortikultura yang mempelajari budidaya tanaman hias seperti bunga potong, tanaman pot atau tanaman penghias taman. Florikultura diangkat menjadi salah satu identitas yang dipakai untuk mempromosikan pariwisata yang ada di Kota Tomohon, karena bunga telah menjadi gaya hidup yang membudaya dalam kehidupan masyarakat pada umumnya. Adanya event TIFF yang terkenal dan membawa popularitas bagi kota Tomohon namun belum tersedianya kawasan terpadu pelaksanaan TIFF dalam satu kawasan. Perancangan Kawasan Wisata Florikultura di Kota Tomohon dengan Pendekatan Arsitektur Organik merupakan solusi dari permasalahan yang ada. Pendekatan Arsitektur Organik dapat merespon perencanaan dan perancangan yang mengangkat potensi dari Kota Tomohon yaitu sumber daya alam yang subur, beranekaragaman jenis tanaman hias serta event internasional TIFF yang dapat menjadikan Kota Tomohon sebagai Kota wisata dunia, membangun akses perkebunan dan pariwisata untuk membantu Kota Tomohon merealisasikan visi, misi dan program unggulan dari Kota Tomohon serta dapat menjadi fasilitas bagi wisatawan dari berbagai mancanegara untuk berkunjung.</p>Meilissa PandeyDebbie A. J. Harimu Moh. Fachruddin Suharto
Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Desain Sains Arsitektur (DeSciArs)
2025-01-042025-01-044216918110.53682/dsa.v4i2.8722PERANCANGAN KANTOR SEWA DI WATES KULON PROGO DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HEMAT ENERGI
https://ejurnal.unima.ac.id/index.php/desciars/article/view/10161
<p>Aerotropolis yang menggambarkan bagaimana bandara dapat menjadi inti perkembangan kota dengan fasilitas pendukungnya. Dengan contoh Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta sebagai kasus nyata, bandara ini telah berkembang menjadi sebuah kota dengan aktivitas yang sibuk. Keberhasilan penerapan konsep aerotropolis dapat dilihat dari negara-negara maju. Namun, pengembangan aerotropolis juga menimbulkan potensi dampak negatif pada lingkungan. Di Kulon Progo, Indonesia, pengembangan aerotropolis berbasis Agroaerotropolis dilakukan di sekitar Bandara Yogyakarta International Airport dengan konsep SmartCity. Ini mencakup area persawahan, pedesaan, dan perbukitan. Penggunaan arsitektur hemat energi menjadi salah satu upaya untuk mengurangi dampak pemanasan global dalam pengembangan aerotropolis di Kulon Progo dan perkembangan CBD di Kota Wates. Penggunaan energi alternatif, desain yang responsif terhadap iklim, serta pendidikan dan kesadaran tentang efisiensi energi menjadi langkah kunci dalam mencapai tujuan penekanan emisi gas rumah kaca dan perlindungan lingkungan. Prinsip perancangan arsitektur hemat energi yang diterapkan pada bangunan perkantoran dalam konsep aerotropolis, termasuk konfigurasi bangunan, orientasi, fasad, sistem operasional, dan tingkat kenyamanan. Penggunaan energi terbarukan, seperti panel surya, dan sistem otomatis berperan penting dalam mencapai efisiensi energi yang tinggi. Selain itu, perhitungan penghematan energi menggunakan aplikasi EDGE sebagai ukuran keberhasilan pengembangan bangunan hemat energi. Diharapkan, penerapan arsitektur hemat energi dapat menjadi solusi dalam menghadapi tantangan lingkungan dan pemanasan global dalam pengembangan aerotropolis di berbagai wilayah.</p>Angga Dwi PrasetyoIstiana Adianti
Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Desain Sains Arsitektur (DeSciArs)
2025-01-042025-01-044218219310.53682/dsa.v4i2.10161