ANALISIS RUMAH BERDERET DI SEPANJANG JALAN KADIPATEN LOR YOGYAKARTA
DOI:
https://doi.org/10.53682/dsa.v2i1.5104Keywords:
Rumah berderet, Kios, Kadipaten LorAbstract
Dalam memahami suatu proses penelitian,maka salah satu aktifitas utama adalah terjun langsung dalam proses kegiatan penelitian tersebut. Sejalan dengan itu, maka maksud pembuatan tulisan ini ditujukan untuk lebih mendalami proses metodologi penelitian naturalistik atau juga disebut fenomenologi, dalam melihat hubungan antara teori yang sudah dijelaskan dan kenyataannya dilapangan.
Hal terpenting yang harus dimiliki oleh penulis adalah kemampuan yang baik dalam memahami karakter penelitian naturalistik dimana melihat kenyataan sebagai sesuatu tidak dapat dipahami sebagai keutuhan apabila kenyataan dipisahkan dari konteksnya. Disamping itu peneliti harus turun langsung melibatkan diri dalam obyek penelitian yang ditelitinya. Kemampuan berkomunikasi yang baik termasuk cara berbicara secara lisan dan perilaku yang bisa beradaptasi dan membuat seorang informan merasa disanjung atau dihargai adalah merupakan bekal yang harus dimiliki oleh peneliti. Hal ini adalah keharusan karena kedudukan peneliti adalah merupakan pengumpul data yang utama yang tidak dapat diwakili oleh siapa pun, dimana dituntut keterlibatannya dalam melihat, mendengar, merasakan, membaui, berbagi rasa dan sebagainya, sehingga apa yang didapatinya benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.
Melalui wawancara secara mendalam, silang dan berulang serta hubungan yang kental antara peneliti dan yang ditelitinya, diharapkan nantinya dapat menghadirkan pengetahuan yang masih tersembunyi berupa makna, arti, alasan ataupun penyebab dari sesuatu yang nampak atau yang dihadirkan dari fenomena tersebut.
Proses penelitian naturalistik yang mengambil lokus di kelurahan Kadipaten kecamatan Kraton kota Yogyakarta ini penulis telah melihat beberapa fenomena yang nampak dari keadaan fisik,manusia dan aktifitasnya,maka mencoba untuk mengangkat topik bahasan berupa fenomena adanya rumah tinggal berderet disepanjang jalan Kadipaten Lor. Penulis melihat adanya bentukan fisik dari deretan rumah tinggal yang dari beberapa rumah tersebut menggunakan satu sumur air sebagai penunjang kebutuhan air bersih dalam kehidupannya.
Rumah hunian berderet tersebut yang menurut mereka dinamakan “KIOS” akan dijabarkan dalam pembahasan berikutnya dengan penekanan pada perkembangan fisik sejak terbentuknya hingga keberadaannya saat ini.