Pengaruh Suku Bunga BI Rate, Inflasi Dan Kurs Terhadap IHSG
DOI:
https://doi.org/10.53682/mk.v1i2.601Keywords:
Suku bunga, BI Rate, Inflasi, IHSGAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa data IHSG tahun 2010 – 2017 berfluktuasi mengalami kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2010 IHSG terjadi kenaikan kenaikan mencapai 46,13% dari tahun sebelumnya 2009 yang sangat naik sebesar 86,98% menjadi 2.534,36 dan naik 3.703,51. Pada tahun 2011 IHSG mengalami kenaikan juga sebesar 3.20% menjadi 3.821,99. Pada tahun 2012 IHSG mengalami kenaikan juga sebesar 9,51% menjadi 4.316,69. Selanjutnya pada tahun 2010 hingga 2012 selalu mengalami kenaikan. Pada Tahun 2013 IHSG turun sebesar 0,98% menjadi 4.218,74 dan pada tahun 2014 IHSG naik lagi sebesar 22,29% menjadi 5.226,95. Pada tahun 2015 IHSG turun lagi sebesar 12,13% menjadi 4.593,01. Dan setelah itu pada tahun 2016 dan 2017 mengalami peningkatan, pada tahun 2016 IHSG naik sebesar 15,32% menjadi 5.296,71 dan pada tahun 2017 IHSG naik sebesar 19,99% menjadi 6.355,65. Ketika suku bunga ditetapkan lebih tinggi dari pada tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor, maka investor cenderung mengalihkan investasinya ke pasar uang. Pengalihan dana investor tersebut akan menurunkan tingkat IHSG, akan tetapi sebaliknya apabila tingkat suku bunga lebih kecil daripada tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor, maka investor akan cenderung menyimpan dalam bentuk saham daripada bentuk deposito berjangka.